Proyek konstruksi merupakan kegiatan terencana yang berkaitan dengan upaya pembangunan yang rentan mengalami keterlambatan. Keterlambatan dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal proyek, namun keterlambatan ini dapat diatasi apabila tim proyek melakukan upaya untuk mengendalikan triple constraint dalam aspek waktu dan biaya. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan penjadwalan proyek yang lebih optimal sehingga dapat meminimalisir kerugian dan kegagalan proyek. Salah satu kasus keterlambatan terjadi pada proyek pembangunan gedung oleh PT. XYZ yang diketahui bahwa pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan hingga 4 minggu. Apabila keterlambatan dibiarkan, PT. XYZ beresiko membayar denda keterlambatan dengan nominal yang tinggi pada akhir proyek. Untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi pada proyek, dilakukan evaluasi mengenai alternatif percepatan menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO) pada proyek. Metode ini akan digunakan untuk mengevaluasi beberapa alternatif percepatan dengan biaya tambahan seminimal mungkin. Proses analisis dimulai dengan mengidentifikasi jalur kritis menggunakan metode Critical Path Method (CPM), dilanjutkan dengan melakukan percepatan pada durasi proyek dan perhitungan biaya percepatan pada tiap alternatif, lalu melakukan perbandingan antara durasi percepatan dengan penambahan biaya pada tiap alternatif untuk menentukan alternatif yang paling efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif yang tepat untuk mempercepat durasi proyek adalah dengan penambahan jumlah tenaga kerja sebesar 30%. Melalui alternatif ini, proyek dapat diselesaikan dalam waktu 314 hari dengan tambahan biaya percepatan sebesar Rp82,066,707.69. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu PT. XYZ dalam meminimalisir kerugian dan kegagalan proyek sehingga keterlambatan yang terjadi pada proyek dapat teratasi.
Kata kunci: Proyek konstruksi, keterlambatan, Time Cost Trade Off (TCTO), percepatan durasi proyek, biaya percepatan.