Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek menjadi tantangan yang berulang dalam proyek-proyek pengadaan dan pemasangan perangkat Provider Edge (PE) di PT ABC. Permasalahan utama tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berasal dari lemahnya sinkronisasi antar proyek paralel dan komunikasi lintas tim. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan manajemen proyek pada areas Project Integration Management dan Project Communication Management menggunakan metode Project Management Maturity Model (PMMM). Data dikumpulkan melalui studi dokumen, observasi, wawancara, dan pengisian selfassessment oleh pihak perusahaan. Hasil pengukuran menunjukkan sebagian besar subprocesses berada pada level 4, namun beberapa masih tertahan di level 3 karena belum optimalnya pemanfaatan lessons learned, belum adanya sistem evaluasi berkelanjutan, serta lemahnya dokumentasi dan integrasi komunikasi. Berdasarkan gap analysis tersebut, dirumuskan strategi peningkatan per subprocess serta roadmap implementasi yang menekankan penguatan peran Project Management Office (PMO). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar peningkatan kapabilitas manajemen proyek yang lebih terstruktur, adaptif, dan berorientasi pada pembelajaran berkelanjutan.