Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya penggunaan media sosial
Instagram di kalangan Generasi Z, khususnya akun @Folkative yang dikenal
menyajikan konten informatif dan relevan dengan isu sosial, tren, dan gaya hidup anak
muda. Permasalahan yang diangkat adalah sejauh mana konten @Folkative
memengaruhi pembentukan persepsi informasi pada Generasi Z. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui besar pengaruh konten media sosial tersebut terhadap
persepsi informasi, dengan menggunakan konsep 4C Chris Heuer (Context,
Communication, Connection, Collaboration) sebagai variabel independen dan teori
persepsi Jalaluddin Rakhmat (Selection, Interpretation, Evaluation, Retention) sebagai
variabel dependen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
survei melalui kuesioner daring kepada 100 responden pengikut @Folkative berusia
17–22 tahun. Analisis data dilakukan dengan regresi linier sederhana, koefisien
korelasi, koefisien determinasi, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh positif dan signifikan konten @Folkative terhadap persepsi informasi
Generasi Z, dengan Context dan Communication sebagai dimensi dominan, sementara
Collaboration dan Retention memperoleh skor terendah. Kesimpulan penelitian ini
menegaskan bahwa konten visual statis yang lugas, relevan, dan selalu mengikuti tren
mampu memenuhi kebutuhan informasi Generasi Z, sehingga penting bagi pengelola
media digital untuk mempertahankan kualitas konten sekaligus meningkatkan
interaksi dua arah dengan audiens.
Kata Kunci: Generasi Z, Instagram, Konten Media Sosial, Persepsi Informasi.