QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan metode pembayaran digital yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan mendorong inklusi keuangan, terutama di sektor UMKM seperti Kedai Hats Coffee. Namun, adopsi teknologi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini menggunakan pendekatan Trust and Risk in Technology Acceptance Model (TRITAM) untuk mengevaluasi pengaruh kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), kegunaan (Perceived Usefulness), persepsi risiko, serta kepercayaan terhadap niat penggunaan QRIS (Intention to Transact). Data dikumpulkan melalui kuesioner kepada pelanggan Kedai Hats Coffee dan dianalisis menggunakan metode SEM-PLS dengan bantuan SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perceived Usefulness berpengaruh signifikan terhadap Intention to Transact (T = 19.226; P = 0.000). Sementara itu, Perceived Ease of Use, Perceived Risk, serta dimensi kepercayaan seperti Legal Trust, Technology Trust, Retailer Integrity Trust, dan Third Party Recognition Trust tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa manfaat fungsional QRIS lebih menentukan dibanding persepsi kemudahan atau keamanan. Oleh karena itu, peningkatan pemahaman pengguna mengenai manfaat QRIS dan peran aktif merchant dalam menyampaikan nilai tambah teknologi pembayaran digital menjadi rekomendasi utama dalam mendorong adopsi.