Pertumbuhan sektor kosmetik dan kebutuhan rumah tangga di Indonesia menunjukkan peluang besar, tetapi juga dihadapkan pada masalah efisiensi aset serta variasi kinerja keuangan. Penerapan Governance, Risk, and Compliance (GRC) dan ukuran perusahaan menjadi titik perhatian dalam usaha meningkatkan kinerja finansial. Berdasarkan teori signaling dan data perusahaan yang mencatat penurunan aset serta laba bersih dalam beberapa tahun terakhir, penelitian ini bertujuan untuk menelaah dampak GRC dan ukuran perusahaan terhadap Return on Assets (ROA) sebagai ukuran kinerja finansial. Masalah, tujuan, serta manfaat baik teoritis maupun praktis telah diidentifikasi untuk memberikan pedoman yang jelas dalam penelitian ini.
Teori yang dipakai meliputi teori signaling, yang membantu menjelaskan bagaimana informasi perusahaan mempengaruhi pandangan investor. Kinerja keuangan diukur dengan ROA, sedangkan GRC diartikan sebagai pendekatan menyeluruh terhadap tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan. Ukuran perusahaan dinilai dari jumlah total aset. Penelitian sebelumnya disajikan untuk membandingkan hasil empiris, dengan temuan yang bervariasi. Kerangka pemikiran dan hipotesis dibuat untuk meneliti hubungan antara variabel dalam konteks perusahaan di subsektor kosmetik dan kebutuhan rumah tangga.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data panel dari lima perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2018 hingga 2024. Variabel GRC diukur menurut pedoman dari GRC Forum Indonesia, sedangkan ukuran perusahaan dihitung dengan logaritma natural dari total aset. Kinerja keuangan diukur dengan ROA. Metode analisis yang diterapkan adalah regresi data panel dengan proses pemeriksaan asumsi klasik dan pemilihan model terbaik melalui uji Chow serta Hausman, menunjukkan penggunaan Fixed Effect Model. Semua langkah pengumpulan data dan analisis dilakukan secara sistematis dan terencana.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa GRC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan ukuran perusahaan tidak menunjukkan dampak yang signifikan. Model yang paling sesuai berdasarkan uji Hausman adalah Fixed Effect Model. Temuan ini menunjukkan pentingnya peran manajemen dalam mengintegrasikan praktik GRC untuk mendorong efisiensi serta profitabilitas. Diskusi dilakukan dengan membandingkan hasil dengan penelitian terdahulu dan menyoroti dinamika baik internal maupun eksternal perusahaan yang bisa mempengaruhi hasil, termasuk dampak dari pandemi dan perubahan perilaku konsumen.
GRC terbukti memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan tidak menunjukkan efek yang berarti terhadap ROA. Kesimpulan ini menegaskan bahwa penerapan tata kelola dan manajemen risiko yang efektif jauh lebih penting daripada sekadar bergantung pada ukuran perusahaan. Rekomendasi diberikan kepada manajemen perusahaan untuk memperkuat integrasi GRC sebagai strategi utama, serta kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel lain dan memperluas cakupan industri agar memperoleh hasil yang lebih menyeluruh.
Kata Kunci: Governance, Risk, and Compliance (GRC), Ukuran Perusahaan, Kinerja Keuangan, Return on Assets (ROA).