Analisis Tingkat Kematangan Green Business Process Management (Green BPM) Pada Umkm Sektor Fesyen Di Kota Bandung - Dalam bentuk buku karya ilmiah

SUPRIYANTO

Informasi Dasar

90 kali
25.04.5068
000
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Industri fesyen merupakan salah satu sektor ekonomi kreatif unggulan di Kota Bandung yang didominasi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meskipun berkontribusi besar terhadap perekonomian, sektor ini juga menyumbang dampak negatif terhadap lingkungan, seperti limbah tekstil dan konsumsi energi tinggi. Dalam konteks transformasi menuju keberlanjutan, penerapan Green Business Process Management (Green BPM) menjadi pendekatan strategis yang penting. Namun, belum diketahui secara pasti sejauh mana kesiapan UMKM fesyen mikro di Bandung dalam mengadopsi prinsip Green BPM secara menyeluruh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan Green BPM pada UMKM fesyen mikro di Bandung dan mengidentifikasi faktor-faktor penghambat implementasinya. Fokus utama penelitian ini adalah menjawab pertanyaan: bagaimana tingkat kematangan penerapan Green BPM pada UMKM fesyen mikro di Bandung dan apa saja faktor yang menghambatnya. Untuk menjawab hal tersebut, digunakan kerangka enam dimensi kematangan Green BPM, yaitu green attitude, green strategy, green governance, green modeling, green monitoring, dan green optimization.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif eksploratif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada pelaku usaha fesyen mikro di Kota Bandung yang memenuhi kriteria sebagai pemilik sekaligus pengambil keputusan utama dalam operasional usaha. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menggunakan teknik coding tematik berdasarkan dimensi-dimensi Green BPM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima informan berada pada Level 1 kematangan Green BPM, yaitu telah memiliki kesadaran dan inisiatif awal tetapi belum menerapkannya secara terstruktur. Satu informan lainnya menunjukkan ciri-ciri mendekati Level 2, dengan mulai adanya sistem yang lebih terencana dan pendekatan berkelanjutan yang lebih kuat. Hambatan utama yang diidentifikasi meliputi keterbatasan sumber daya manusia, pengetahuan teknis, biaya implementasi, serta belum adanya sistem monitoring dan evaluasi lingkungan yang memadai.
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan literatur Green BPM di sektor fesyen mikro serta menawarkan dasar pengambilan keputusan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menyusun program keberlanjutan yang tepat sasaran. Disarankan adanya kerja sama antara pelaku UMKM, akademisi, dan pemerintah untuk mendorong peningkatan kematangan Green BPM demi terwujudnya industri fesyen yang ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi.
 
Kata Kunci: Green BPM, UMKM fesyen, keberlanjutan, tingkat kematangan, Bandung.

Subjek

UMKM
 

Katalog

Analisis Tingkat Kematangan Green Business Process Management (Green BPM) Pada Umkm Sektor Fesyen Di Kota Bandung - Dalam bentuk buku karya ilmiah
 
xv, 275p.: il,; pdf file
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

SUPRIYANTO
Perorangan
Arien Arianti Gunawan
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Bandung
2025

Koleksi

Kompetensi

  • DAK4NAA2 - Tugas Akhir 1*
  • DAK4OAA4 - Tugas Akhir 2*

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini