Dalam pelaksanaan proyek Engineering, Procurement, dan Construction (EPC), PT XYZ menghadapi permasalahan yang berdampak langsung terhadap nilai Schedule Performance Index (SPI) dengan 60 % proyek on going memiliki nilai SPI < 1. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek untuk mengetahui tingkat kematangan perusahaan saat ini dan menentukan strategi terbaik dalam meningkatkan kemampuan manajemen proyek. Pengukuran tingkat kematangan dilakukan menggunakan Project Management Maturity Model (PMMM) dari PM Solutions yang mengevaluasi kematangan manajemen proyek berdasarkan kriteria dari framework yang dikembangkan oleh Crawford di tahun 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum PT XYZ berada pada level 1 tingkat kematangan manajemen proyek. Selain itu, terdapat hasil tingkat kematangan manajemen proyek di setiap knowledge areas di mana delapan knowledge areas yang berada pada tingkat kematangan level 1, yaitu Integration Management, Scope Management, Schedule Management, Resource Management, Communications Management, Risk Management, Procurement Management, dan Stakeholder Management. Sementara dua knowledge areas lain berada di level 2 tingkat kematangan manajemen proyek. Berdasarkan hasil tersebut, usulan rancangan perbaikan difokuskan pada seluruh knowledge areas karena untuk mencapai tingkat kematangan standar, PT XYZ harus mencapai tingkat kematangan manajemen proyek level 3. Usulan perbaikan yang diberikan berupa rekomendasi bagi PT XYZ untuk meningkatkan kemampuan manajemen proyeknya di setiap proses dari knowledge areas tersebut agar tingkat kematangan bisa mencapai level yang diinginkan.
Kata kunci: manajemen proyek, tingkat kematangan manajemen proyek, project management maturity model (PMMM).