ABSTRAK

Sosial media menawarkan banyak manfaat dalam kehidupan masyarakat termasuk kemudahan komunikasi, mudahnya mendapatkan informasi dari sosial media dan mudahnya mengirim hingga menerima pesan berupa dokumen atau video dan foto melalui sosial media. Namun, orang sering menerima dampak buruk dari sosial media salah satunya menerika informasi hoax. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara paparan konten hoaks dan tingkat literasi sosial media terhadap Generasi Z dalam menanggapi berita online. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif positivistic dengan membagikan kuesioner kepada 400 responden kepada masyarakat generasi Z di kota Bandung. Penulis menggunakan teori Audience Reception oleh Stuart Hall yang menjelaskan bagaimana pesan disampaikan oleh media diproduksi encoding dan diterima decoding oleh audiens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara paparan konten hoaks dan sikap kritis generasi Z. Semakin tinggi paparan terhadap konten hoaks semakin rendah sikap kritis yang ditunjukkan oleh responden. Dalam artian semakin sering seseorang terekspos informasi palsu tanpa mampu memverifikasi kebenarannya, maka semakin rentan ia dalam menerima informasi secara pasif dan tidak kritis.

Kata Kunci: Sosial media, Generasi Z, Konten Hoax