Kualitas udara di dalam ruangan menjadi fokus utama karena memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Salah satu faktor krusial yang me~ndukung te~rciptanya lingkungan yang sehat adalah kualitas udara yang baik, mengingat bahwa udara mengandung oksigen yang esensial untuk kelangsungan hidup. Di Bekasi, sebagian besar polusi udara berasal dari emisi kendaraan umum, asap pabrik, dan aktivitas industri rumah tangga. Isu kualitas udara dalam suatu ruangan me~me~rlukan pe~rhatian yang se~rius. Ole~h kare~na itu, pe~ne~litian ini merancang sebuah sistem yang dapat me~mantau tingkat kualitas udara. Kualitas udara diukur me~nggunakan se~nsor MQ135 untuk me~nde~te~ksi gas, sensor PM2.5 untuk me~ngukur partike~l udara, se~rta se~nsor DHT11 untuk me~ngukur suhu dan kelembapan. Penelitian ini be~rfokus pada pe~mantauan kualitas udara di dalam kamar, khususnya kamar bayi, yang be~rbasis Inte~rne~t of Things (IoT) de~ngan tingkat efisie~nsi yang lebih tinggi, kemudahan pe~nggunaan, serta integrasi teknologi IoT. Perangkat ini diharapkan dapat menyediakan data yang kompre~he~nsif dan akurat me~lalui integrasi sensor yang mampu me~ngukur kadar gas, suhu, ke~le~mbapan, dan kualitas udara. Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa se~nsor MQ135 dapat me~ndte~ksi kandungan gas, sensor DHT11 dapat me~ngukur suhu dan kelembapan, serta sensor PM2.5 dapat me~ngukur kadar udara di kamar bayi. Se~lain itu, ada juga mikrokontrole~r E~SP32 yang digunakan untuk me~ngolah data yang dite~rima dari se~nsor untuk dikirimkan ke~aplikasi Te~le~gram se~bagai platform IoT yang te~rhubung de~ngan Wi-Fi, dan dile~ngkapi de~ngan layar LCD se~hingga me~mungkinkan pe~mantauan se~cara re~al-time