Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 7 November 2003. Namun, di tengah arus globalisasi, minat anak-anak terhadap wayang semakin menurun. Menurut hasil wawancara dengan Ibu Tri Wahyuni selaku narasumber, anak-anak lebih mengenal budaya asing daripada kebudayaan tradisional seperti wayang. Upaya pengenalan melalui buku pelajaran, video pertunjukan, dan kunjungan seniman wayang ke sekolah belum mampu menarik perhatian anak-anak secara efektif. Berdasarkan kondisi tersebut, dibutuhkan media pembelajaran yang lebih kreatif sesuai dengan karakter anak-anak yang masih suka bermain.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah board game edukatif berjudul Sendang Mas sebagai media pengenalan Museum Wayang Banyumas untuk siswa sekolah dasar kelas 4–5. Board game ini menyajikan unsur petualangan yang dilengkapi dengan deskripsi singkat jenis-jenis wayang, serta dirancang menggunakan pendekatan visual yang menarik bagi anak-anak. Proses perancangan mengacu pada teori The Art of Game Design karya Jesse Schell yang menekankan empat elemen dasar permainan: mekanika, estetika, teknologi, dan cerita. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, melalui proses identifikasi data dan analisis data.
Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat menjadi sarana edukatif yang menarik dan efektif dalam meningkatkan ketertarikan anak terhadap budaya wayang, serta memperkuat peran Museum Wayang Banyumas sebagai pusat edukasi budaya di Kabupaten Banyumas.
Kata kunci : Wayang, Museum Wayang Banyumas, board game, edukasi budaya, anak-anak, Jesse Schell