Penelitian ini berangkat dari adanya fenomena penurunan kinerja Kanwil DJP Riau pada tahun 2023 apabila dibandingkan tahun 2022. Tidak hanya sampai disitu, fakta juga membuktikan bahwa masih sekitar 12-15% pegawai di Kanwil DJP Riau masih memiliki penilaian kinerja yang tidak cukup baik. Penulis menelaah bahwa berdasarkan pendapat dan teori bahwa kinerja sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Berdasarkan fenomena yang disertai dengan data yang ada, bahwa ditemukan adanya faktor kemungkinan yang menjadi penurunan kinerja seperti kurangnya pelatihan kerja, kompetensi pemimpin dan berkenaan dengan masalah beban kerja. Pelatihan diperlihatkan dari adanya data peningkatan permintaan pelatihan oleh pegawai, kemudian kompetensi pemimpin diperlihatkan dari adanya gap antara nilai Job Person Match yang berbeda antara yang diimpelementasikan di Kanwil DJP Riau dan diberlakukan secara umum oleh Kementerian Keuangan dan Kemenpan RB serta beban kerja yang dipelrihatkan adanya peningkatakan target kinerja penerimaan yang selalu meningkat namun kuotasi pegawai yang tidak meningkat bahkan menurun. Beberapa poin yang telah diseburkan sebelumnya merupakan hal-hal yang menjadi dasar latar belakang penelitian yang penulis teliti.
Penelitian penulis ini mempunyai tujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana pelatihan, kompetensi pemimpin, beban kerja di Kanwil DJP Riau serta menganalisa dan membuktikan bagaimana pengaruh pelatihan, kompetensi pemimpin, beban kerja dan kinerja karyawan terhadap kinerja Kanwil DJP Riau
Selanjutnya, berkenaan dengan metodologi penelitian ini, pada pokoknya penelitian ini menggabungkan penelitian kuantitatif dengan populasi karyawan Kanwil DJP Riau berjumlah 132 orang menggunakan analisa deskriptif untuk mendapatkan gambaran setiap variabel dan pengujian hipotesis menggunakan Structural Equation Modeling - Partial Least Square (SEM-PLS) dalam menguji indikator variabel yang digunakan pada penelitian ini serta pengaruh antar variabel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 132 pegawai Kanwil DJP Riau tersebut.
Sebagaimana jawaban responden, disimpulkan bahwa berdasarkan analisa deskriptif diperoleh gambaran variabel pelatihan di Kanwil DJP Riau mendapat hasil responden yang dikategorikan sangat baik, variabel kompetensi pemimpin dikategorikan sangat baik, beban kerja masuk dalam kategori sangat rendah serta kinerja masuk dalam kategori sangat baik. Selanjutnya, hasil uji hipotesis diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh pelatihan, kompetensi pemimpin dan beban kerja terhadap kinerja dimana pelatihan dan kompetensi pemimpin memiliki pengaruh positif serta berhubungan secara signifikan terhadap kinerja serta beban kerja memiliki pengaruh negatif serta signifikan terhadap kinerja dengan urutan pengaruh dari yang paling besar yakni kompetensi pemimpin, pelatihan dan beban kerja.
Penelitian ini kiranya dapat menjadi dasar pada manajeman pengelolaan organisasi dan individu Kanwil DJP Riau atau Kanwil DJP lainnya dalam membuat program-program yang didahulukan sebagai penunjang peningkatan kinerja. Penulis juga menyarankan agar penelitian selanjutnya kiranya dapat menguji ulang model penelitian ini dengan menggunakan teori dan indikator yang lebih relevan dengan fenomena yang ada serta menyarankan untuk menampilkan nama objek penelitian dengan inisial institusi.
Kata Kunci : Pelatihan, Kompetensi Pemimpin, Beban Kerja, Kinerja