Di era digital yang semakin berkembang saat ini, Kecerdasan Buatan Generatif atau Generatif AI sudah banyak dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Salah satu yang paling populer dari Kecerdasan Buatan Generatif adalah Large Language Model (LLM) yang memiliki kemampuan untuk menyajikan berbagai keluaran mirip manusia yang meyakinkan khususnya keluaran berupa teks. Namun dalam dunia pendidikan, penggunaan LLM belum digunakan secara langsung selama proses pembelajaran di kelas, namun masih terbatas untuk membantu mengerjakan tugas saja. Pada penelitian ini akan menganalisis bagaimana tingkat motivasi dan interaksi mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan bantuan LLM. Penelitian ini mengamati selama 7 pertemuan di dua kelas berbeda, satu kelas akan menjadi kelas kontrol yang menjalankan proses pembelajaran di kelas seperti biasa dan kelas lainnya akan menjadi kelas eksperimen yang menjalankan proses pembelajaran di kelas menggunakan bantuan LLM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen mendapat total respons mahasiswa sebanyak 189 respons, sedangkan kelas kontrol mendapat total 175 respons. Jumlah interaksi dosen dengan mahasiswa juga mendapat total yang lebih banyak di kelas eksperimen dengan total 151 pertanyaan dan kelas kontrol mendapat 124 total pertanyaan. Namun jika dilihat dari rasionya, kelas kontrol menghasilkan nilai yang lebih tinggi secara total nya dengan menghasilkan 1,411 respon mahasiswa per pertanyaan dosen, sedangkan kelas eksperimen hanya menghasilkan 1,252 respon mahasiswa per pertanyaan dosen. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan LLM selama proses belajar mengajar di dalam kelas di kelas eksperimen tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat interaksi para mahasiswa di kelas yang diindikasikan dengan angka rasio total respons mahasiswa. Hal ini disebabkan karena adanya sedikit perbedaan pada motivasi dan strategi belajar antara kedua kelas tersebut yang menyebabkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Namun angka rasio yang lebih rendah di kelas eksperimen juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak diukur di penelitian ini seperti profil belajar mahasiswa. Di sisi lain peran dosen juga ternyata sangat berpengaruh dalam penelitian ini, dimana total interaksi dosen yang lebih banyak dengan mahasiswa di kelas eksperimen juga mempengaruhi jumlah respon mahasiswa di kelas. Hal ini mengartikan juga bagaimana metode dosen dalam mengajar dengan bantuan LLM juga berpengaruh terhadap tingkat keaktifan mahasiswa selama proses pembelajaran.