Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi verbal dan nonverbal pada komunitas HMD Boys cover dance di Bandung. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana pola komunikasi verbal dan nonverbal pada komunitas HMD Boys serta bagaimana fungsinya bagi komunitas tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian studi kasus dengan paradigma konstruktivisme dan dibantu dengan teori interaksionisme simbolik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pola komunikasi verbal yang unik pada komunitas ini dimana mereka menggunakan bahasa pergaulan berupa bahasa indonesia dan menggunakan panggilan serta ungkapan dalam bahasa Korea. Bahasa pergaulan tersebut mereka gunakan untuk berinteraksi dengan sesama komunitas cover dance. Selain itu, penggunaan simbol nonverbal seperti pakaian, gaya rambut, gerakan, kosmetik, sentuhan, proksemik, dan paralinguistik penulis temukan pada saat melakukan penelitian. Komunikasi verbal dan nonverbal tersebut memiliki fungsi beragam seperti simbol kekompakan dan kebersamaan, pengikat mereka dengan komunitas, ciri dan identitas pembeda dengan komunitas lain, dan sebagainya.