ABSTRAKSI: Detektor zero-crossing pada sisi penerima navigasi radio Loran-C yang bekerja pada Low-Frequency sebesar 100 KHz, memiliki peranan penting dalam mendeteksi dan menetapkan zero-crossing standar untuk melakukan perhitungan Time Difference antara land-based transmitting station master, sekunder dan juga perangkat penerima. Untuk mengatasi kesalahan deteksi zero-crossing standar pada penerima linier, maka diterapkan teknik pendeteksian baru dengan menggunakan penerima hard-limiter.
Teknik yang diterapkan merupakan modifikasi dari teknik Half-Cycle Peak Ratio yang berbasis analog, yaitu dilakukan secara digital sehingga tidak terdapat perangkat keras tambahan untuk memenuhi penerapan teknik baru tersebut. Perubahan menjadi digital berarti proses pengambilan keputusan pendeteksian dan pemilihan harus didasarkan pada pengambilan jumlah sampel dalam jumlah yang besar pada masingmasing pulsa Loran-C, dengan demikian akan meningkatkan ketahanan proses identifikasi terhadap pengaruh efek noise. Performa dari penerapan teknik ini telah diuji dengan tingkatan nilai SNR -08 dB (moderate) dan -17 dB (low) pada kondisi noise Gaussian dan juga Atmospheric Noise.
Hasil yang pengujian nilai zero-crossing standar mendekati nilai 30 s. Percobaan dilakukan sebanyak N = 16 sampel dengan nilai mean sebesar 29.89 s pada kondisi SNR -08 dB (moderate) dan 29.42 s pada SNR -17 dB (low) dengan nilai deviasi tidak melebihi nilai 0.88. Algoritma ini juga terbukti ampuh dalam menangani Continous Wave Interference berkat peranan perangkat hard limiter yang digunakan. Namun semua itu hanya berlaku pada kondisi SNR dibawah 3.119 dB saja mengingat perangkat hard limiter menjadi tidak linear lagi jika dihadapkan pada nilai SNR lebih dari itu.Kata Kunci : radionavigasi Loran-C, detektor zero crossing, time difference, noise, bandpass limiter.ABSTRACT: Zero-crossing detector in receiver side of Loran-C radio navigaion that operates in 100 kHz Low-Frequency, has an important play to detect and selecting the standard zero-crossing for Time Difference calculation between master, secondary land-based transmitting stasion and also the receiver. To avoid the wrong standard zero-crossing detection on linier receiver, so the new technique by using hard-limiting receiver had been implemented.
The technique were implemented is a modification from Half-Cycle Peak Ratio that based on analog way, it processed in digital way so no additional hardware to fullfill the implementation of the new technique. The changes in digital way means the selection and detection decision process should be based on a large samples on each Loran-C pulses, so it will increase the identification immunity from noise effect. Performance of this technique had been tested with -08 dB (moderate) and -17 dB (low) SNR level on Gaussian and also Atmospheric Noise condition.
The standard zero-crossing test result shows closely o the 30 s value. The test had been done with N=16 samples which results a 29.89 s mean value on -08 dB (moderate) SNR level and 29.42 s mean value on -17 dB (low) SNR level with deviation value is not more than 0.88. This technique has also doing a good job to take care of Continous Wave Interference because of presence of hard limiter. But all of those just only work in under 3.119 dB SNR level because hard limiter hardware become unlinear anymore since SNR level more than that.Keyword: Loran-C radio navigation, zero-crossing detector, time difference, noise, bandpass limiter.