Perancangan Perbaikan Atribut Produk Hijab MDM Boutique Berdasarkan Preferensi Konsumen Menggunakan Metode Conjoint Analysis

KHALISTA MUTHIA IRZAPUTRI

Informasi Umum

Kode

23.04.4136

Klasifikasi

658.401 2 - STRATEGIC MANAGEMENT

Jenis

Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Subjek

Industrial Marketing

Dilihat

372 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

ashion merupakan salah satu produk yang banyak diminati oleh berbagai kalangan di Indonesia. Fenomena perkembangan fashion muslim di Indonesia meningkat cukup pesat. MDM Boutique merupakan usaha bisnis lokal yang bergerak di bidang fashion khususnya pakaian muslimah yang terletak di Balubur Town Square (Baltos), Bandung yang berdiri pada tahun 2018. Hijab merupakan produk unggulan MDM Boutique yang memiliki potensi besar dan menjadi penyumbang profit terbesar bagi perusahaan. Namun, penjualan produk hijab cenderung tidak mencapai target dan disebabkan oleh berbagai faktor berupa market, promotion dan product. Target penjualan yang tidak tercapai disebabkan oleh MDM Boutique memiki kompetitor dengan heart share yang lebih kuat dikarenakan kompetitor lebih dulu menguasai pangsa pasar. Lalu MDM Boutique juga belum menggunakan program komunikasi pemasaran berupa advertising dan mobile marketing. Selain itu, pada produk hijab terdapat beberapa permasalahan yang diantaranya model dan motif hijab yang masih kurang bervariasi dibandingkan dengan kompetitor yang disebabkan oleh kurangnya SDM pada bagian clothing designer, kemudian variasi warna hijab yang masih kurang bervariasi karena belum memperhatikan preferensi konsumen.

Tujuan tugas akhir ini adalah untuk merancang rekomendasi produk hijab MDM Boutique berdasarkan atribut preferensi konsumen menggunakan metode conjoint analysis. Preferensi konsumen juga digunakan dalam menentukan atribut dan level atribut terhadap produk hijab MDM Boutique. Metode conjoint analysis dapat digunakan dalam tugas akhir ini dengan tujuan menghasilkan produk baru yang lebih disukai oleh konsumen melalui penilaian terhadap kombinasi atribut atau stimuli yang telah diberikan. Metode conjoint analysis dapat menghasilkan output berupa tingkat kepentingan dari setiap atrbut, tingkat utilitas dari setiap level atribut serta nilai korelasi dan signifikansi.

Setelah dilakukan identifikasi terhadap atribut dan level atribut dari hijab menggunakan studi literatur dan preferensi konsumen serta diskusi dengan problem owner. Atribut yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah bahan,warna,model,motif, harga dan ukuran. Terdapat perbedaan preferensi konsumen dengan produk MDM Boutique, pada produk eksisting atribut motif yang digunakan yaitu polos, sedangkan hasil dari preferensi konsumen yaitu atribut motif floral. Lalu pada atribut bahan, silk bisa menjadi pertimbangan atribut tambahan yang akan digunakan oleh MDM Boutique berdasarkan preferensi konsumen, karena MDM Boutique hanya menggunakan atribut bahan berupa voal. Pada atribut warna, soft dipilih menjadi warna pilihan konsumen dan MDM Boutique sudah menggunakan atribut soft dan sudah memiliki atribut warna lain berupa deep. MDM Boutique bisa lebih memperbanyak lagi variasi warna soft. Selanjutnya pada atribut harga, MDM Botique telah memenuhi keinginan konsumen dikarenakan patokan yang diinginkan oleh konsumen berada pada harga dibawah Rp100.000, sedangkan harga produk hijab MDM Boutique yaitu Rp75.000. Pada atribut model dan ukuran tidak menunjukkan perbedaan antara produk eksisting MDM Boutique dan preferensi konsumen, yaitu menggunakan atribut model segi empat dengan ukuran standar.

Hasil Tugas akhir ini ini teridentifikasi bahwa warna merupakan atribut terpenting menurut konsumen dan rekomendasi untuk perancangan produk hijab MDM Boutique berdasarkan nilai utilitas tertinggi dari setaip level atribut produk adalah memperbanyak produksi hijab berwarna soft, model segi empat, bahan yang belum tersedia berupa silk, menambahkan motif yang juga belum tersedia yaitu floral, ukuran standar dengan kisaran harga dibawah Rp100.000. Hasil rekomendasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak MDM Boutique dalam hal memproduksi produk hijab agar lebih bervariasi.