Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peralihan layanan offline kepada layanan online (internet banking) terhadap nasabah Bank di Jawa Barat. Terdapat sembilan konstruk yang disusun dari model Technology Acceptance Model (TAM) menjadi sebuah model struktural untuk menjelaskan peralihan layanan offline kepada layanan online (internet banking), yaitu perceived of usefulness, perceived ease of use, offline trust, offline loyalty, switching cost, attitude toward switching, behavioral intention to switch dan dua variabel moderator computer self-efficacy dan perceived risk. Proses pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling secara acak dengan mengambil sampel semua nasabah perbankan baik user maupun non user internet banking di Jawa Barat yang memiliki rekening pada objek penelitian ini, yaitu Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA dan Bank Mandiri. Dari 300 kuisioner yang disebarkan, 283 kuisioner yang kembali dan 270 kuisioner yang dapat dianalisis karena memiliki jawaban lengkap. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode partial least square (PLS) dengan menggunakan program SmartPLS 2.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis secara keseluruhan diterima kecuali dua hubugan hipotesis antara switching cost dengan attitude toward switching dan hubungan moderator antara computer self-efficacy dengan aatitude toward switching terhadap behavioral intentionto switch. Analisis manajemen dan saran bagi bank sebagai penyedia layanan internet banking juga dibahas pada akhir penelitian ini.
Kata kunci : Internet Banking, Technology Acceptante Model (TAM), Kepercayaan, Persepsi Risiko