Universitas Telkom telah membangun sarana penunjang pendidikan berupa
Laboratorium/studio/bengkel yang tersebar di penjuru fakultas. Terdapat 110
laboratorium/studio/bengkel yang masih terus bertambah seiring dengan
bertambahnya permintaan sara tersebut. Fungsi utama Laboratorium/studio/bengkel
tersebut adalah praktikum dimana di dalamnya terdapat peralatan penunjang untuk
mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah. Selain itu, sarana
tersebut juga berfungsi untuk membuat karya ilmiah mahasiswa-mahasiswa dan
dosen-dosen bahkan dapat pula menjadi tempat untuk kerjasama penelitian untuk
pihak-pihak di luar Universitas Telkom. Sehingga Universitas Telkom merencanakan
untuk mengimplementasikan Standar Penjaminan Mutu untuk Laboratorium guna
mencapai Laboraotorium yang terpercaya dan meningkatkan daya saing dalam karya
ilmiah dan penelitian. Adapun standar yang diimplementasikan yaitu ISO 17025
dengan sampel untuk dijadikan objek peneitian adalah Laboratorium Proses
Manufaktur yang bergerak di bidang produksi manufaktur.
ISO 17025: 2008 merupakan standar untuk Laboratorium kalibrasi atau Laboratorium
uji sehingga cocok untuk diterapkan pada Laboratorium Proses Manufaktur yang
mendekati kriteria laboratorium tersebut. Untuk membantu dalam penerapan,
dibutuhkan suatu perancangan dengan terlebih dahulu membandingkan persyaratan
yang ditetapkan ISO dengan kondisi eksisting Laboratorium sehingga dapat dilihat
GAP antara kedua kebutuhan tersebut yang kemudian dirancang usulan untuk
memenuhi persyaratan yang memiliki GAP antara kondisi eksisting. Perancangan
pada penelitian ini untuk memenuhi persyaratan ISO 17025:2008 adalah pembuatan
standar operatimg procedure (SOP) Pengendalian Rekaman yang berpedoman pada
klausul 4.13. Agar perancangan dapat menghasilkan output yang memadai maka
diperlukan benchmarking pada laboratorium yang telah tersertifikasi ISO
17025:2008.
Kata Kunci : ISO 17025: 2008, Benchmarking, Laboratorium, Proses Manufaktur,
Universitas Telkom.