Sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, setiap perusahaan wajib memberikan warranty sebagai jaminan atas produk yang diproduksi. Untuk mengoptimalkan penggunaan biaya warranty maka perlu dibuat suatu perancangan kebijakan warranty untuk menentukan durasi dan kebijakan warranty yang akan digunakan suatu perusahaan. Di samping itu, persediaan sparepart juga perlu diperhitungkan agar perusahaan dapat dengan segera menangani klaim yang datang dari pihak konsumen. Pemodelan kerusakan produk pada perancangan kebijakan warranty disini menggunakan pendekatan model kerusakan satu dimensi.
Perancangan kebijakan warranty diawali dengan menentukan komponen kritis yang akan menjadi focus pada penelitian ini dengan menggunakan prinsip pareto, di mana komponen kritis ditentukan berdasarkan komponen yang memberikan kontribusi 80% dari total biaya pergantian komponen. Selanjutnya dilakukan penentuan distribusi yang mewakili komponen kritis tersebut dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Selanjutnya dilakukan perhitungan kebijakan warranty dan juga persediaan sparepart.
Setelah dilakukan perbandingan antara kebijakan FRW, PRW dan Combination warranty, diketahui bahwa kebijakan combination warranty yang memiliki biaya yang paling optimal (minimal), dengan durasi warranty sebesar 1,75 tahun atau 20 bulan dengan 10 bulan masa free replacement warranty. Jumlah spare part yang harus disediakan per tahunnya adalah 2 unit komponen motherboard dan 2 unit komponen hard disk. Harga jual produk setelah diterapkan kebijakan warranty usulan adalah sebesar Rp. 8.047.037,35
Kebijakan Warranty, Spare Part, Harga Jual Produk