Abstrak
Dalam mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), pemerintah merencanakan penerapan pembayaran tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) yang ditargetkan terealisasi pada tahun 2018. Untuk dapat menerapkan sistem MLFF, diperlukan uang elektronik dengan perangkat On Board Unit (OBU) yang berfungsi untuk memancarkan gelombang ketika kendaraan melewati gerbang tol. Namun pada praktiknya, penggunaan e-Tollpass sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap penerapan sistem MLFF belum sesuai dengan harapan tersebut. Hal tersebut terlihat dari penetrasi pengguna e-Tollpass yang baru mencapai 3% dan jumlah gerbang tol yang dapat melayanai pembayaran dengan e-Tollpass masih sedikit.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Performance Expectation, Effort Expectation, Social Influence, Perceived Risk dan Perceived Cost terhadap minat penggunaan (Behavioral Intention) e-Tollpass pada masyarakat Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada 400 responden.
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan menggunakan analalisis Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat masyarakat Jabodetabek terhadap penggunaan e-Tollpass dipengaruhi oleh Performance Expectation dan Social Influence secara positif dan signifikan.
Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada Bank Mandiri dan juga pengelola jalan tol untuk meningkatkan efisiensi dari penggunaan e-Tollpass dan memanfaatkan tenaga profesional untuk melakukan sosialisasi tentang manfaat penggunaan e-Tollpass.