Ada dua standar teknologi komunikasi selular. Pertama berbasis GSM (Global System for Mobile Communication), kedua CDMA (Code Division Multiple Access). Teknologi GSM sebagian besar dikembangkan oleh Negara – negara Eropa, sedangkan CDMA umumnya dikembangkan oleh Amerika Serikat, Jepang dan China. Teknologi GSM mulai berkembang di Indonesia tahun 1993, ditandai dengan proyek percontohan selular digital PT. Telkom di Pulau Batam dan Bintan. Teknologi GSM berkembang terus, tahun 1994 PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) tercatat sebagai operator pertama di Indonesia yang memperkenalkan system SIM Card. Kemudian menyusul Telkomsel yang didirikan oleh PT. Telkom tahun 1996 dan XL dari PT. Excelcomindo Pratama (kini menjadi PT. XL Axiata,Tbk) pada tahun 1996. Teknologi CDMA hadir belakangan, tahun 2003, ditandai dengan kehadiran Esia dari Bakrie Telecom dan Flexi milik PT. Telkom. Munculnya CDMA yang menawarkan tarif komunikasi murah dengan handset terjangkau memperluas penetrasi komunikasi selular di Indonesia. Namun hingga saat ini, CDMA tidak mampu bersaing dengan GSM, bahkan ada indikasi makin terpuruk. Dengan pendapatan seluruh operator CDMA hanya 3% di bisnis telekomunikasi, yang mana pendapatan awal seluruh operator CDMA mencapai 7%.