Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang, mendorong berbagai industri untuk melakukan transformasi menuju era digital, salah satu diantaranya ialah industri perbankan. Saat ini, industri perbankan di Indonesia telah menghadirkan layanan perbankan digital, salah satunya ialah Jenius oleh Bank BTPN. Jenius merupakan sebuah bentuk inovasi layanan perbankan di Indonesia, namun antusias masyarakat cukup baik terhadap inovasi ini dengan dapat dilihatnya bahwa pengguna Jenius telah mencapai dua juta pengguna aktif pada Desember 2019. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam tingkat adopsi Jenius di Kota Bandung dan Jakarta dengan menggunakan model penelitian Diffusion of Innovation Theory. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif serta menggunakan analisis regresi linier berganda sebagai teknik analisis data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relative advantage, compatibility, dan observability memiliki pengaruh positif signifikan, kemudian complexity dan perceived risk memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat adopsi layanan perbankan digital Jenius di Kota Bandung dan Jakarta. Sedangkan trialability tidak memiliki pengaruh positif signifikan. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan bagi Jenius agar dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini untuk mengembangkan dan meningkatkan layanannya, terutama mempertimbangkan perceived risk agar pengguna dapat merasa lebih aman dalam menggunakan Jenius.