Korban jiwa di Indonesia memiliki jumlah yang cukup tinggi dikarenakan sering
terjadi bencana alam dan rendahnya kesadaran saat berlalu lintas. Korban jiwa tersebut
sering ditemukan tidak membawa surat identitas lengkap ataupun identitas diri mereka sudah
hilang saat bencana alam terjadi, sehingga mengakibatkan sulitnya untuk mendapat
informasi tentang identitas korban tersebut.
Pada proyek akhir ini membahas tentang sistem alat pendeteksi identitas korban
menggunakan sidik jari atau fingerprint dan face recognition. Sidik jari atau fingerprint
memiliki tingkat keakuratan yang tinggi karena setiap orang memiliki bentuk yang berbeda.
Face recognition merupakan metoda untuk menentukan wajah seseorang dapat dikenali
ataupun tidak yang dimana sistem melakukan perbandingan dengan pola wajah.
Berdasarkan hasil pengujian dari sistem didapatkan bahwa sistem dapat mendeteksi
dan menampilkan identitas korban dengan baik menggunakan fingerprint dan face
recognition. Tingkat akurasi pada fingerprint adalah 90% lebih tepat dengan 21 sampel
fingerprint. Sedangkan untuk face recognition dapat mendeteksi citra wajah hingga jarak
90cm dengan tingkat akurasi rata-rata 75,8%.