PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang infastruktur pertelekokumikasian Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan site manager perusahaan terkait, ditemukan sebuah permasalahan bahwa PT. XYZ selama ini setiap menjalankan suatu proyek hampir sebagian besar mengalami perubahan dari perencanaan yang ditetapkan diawal. Dari 10 proyek yang dijalankan, hampir 8 diantaranya mengalami change order ditengah pengerjaan, namun PT. XYZ belum memiliki sebuah sistem yang terintegrasi secara otomatis antar stakeholder terkait untuk mengakomodir permintaan perubahan (change order) ditengah proyek tersebut. Selama ini PT. XYZ setiap menjalankan change order prosesnya dilakukan dengan cara manual yaitu menggunakan paper based yang masih mengandalkan kehadiran antar stakeholder untuk berada di tempat pada saat proses memberikan persetujuan berupa tanda tangan. Selama menggunakan cara tersebut, proses change order memakan waktu sekitar 3 sampai 7 hari untuk menunggu persetujuan. Berangkat dari keterbatasan itu PT. XYZ merasa membutuhkan sebuah sistem yang dapat mengakomodasi proses change order agar menjadi sebuah proses yang lebih ringkas namun tetap dapat memenuhi kebutuhan. Sistem yang diusulkan untuk mempermudah proses change order di perusahaan adalah menggunakan Change Order Managemenet System (COMS), karena dengan menggunakan COMS proses approval bisa dilakukan didalam sistem dan tidak lagi mengandalkan kehadiran stakeholder karena bisa diakses dari jarak jauh.