Selancar memiliki tingkat potensi yang besar khususnya di Indonesia, mengingat negara kita yang berbentuk kepulauan, dengan banyaknya pulau-pulau yang memiliki garis pantai. Kondisi geografis ini yang patut kita syukuri dan harus kita manfaatkan, khususnya pada selancar yang dimana masyarakat mancanegara memiliki tingkat minat yang tinggi untuk berselancar di garis pantai yang ada di Indonesia. Tidak hanya masyarakat mancanegara saja, melainkan masyarakat pesisir pantai juga ikut berpartisipasi dengan menjadi atlet-atlet yang telah dapat berkompetisi di kancah nasional hingga internasional, namun sangat disayangkan untuk geerasi muda di perkotaan yang masih belum terlalu mengenal tentang selancar dan banyak pandangan dari generasi muda tersebut yang melihat selancar adalah olahraga yang berbahaya dan lain sebagainya, hal tersebut tentu sangat berdampak pada tingkat minat generasi muda akan selancar. Perancang sebagai penata kamera memiliki peran vital di dalam proses produksi film tersebut, saling bekerjasama dengan sutradara dalam menerapkan konsep yang sesuai dengan ide sutradara dan mengvisualisasikan ide konsep tersebut, serta menyesuaikan dengan data yang didapatkan. Penataan kamera pada proses perancangan film dokumenter performatif ini, dapat memberi kesan dramatis dari setiap pengambilan gambarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cakupan seperti observasi, studi literatur, dan wawancara. Pembuatan film tersebut memiliki tujuan untuk memperkenalkan selancar untuk generasi muda di Kota Bandung.