Hampir seluruh masyarakat Indonesia masih kurang menyadari aplikasi pesan instan lokal namun menggunakan aplikasi pesan instan milik negara asing dengan loyal. Melihat chatting adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi orang di dunia, hal tersebut menggerakkan anak bangsa Indonesia untuk menciptakan aplikasi pesan instan bernama ChatAja yang dikelola dibawah naungan PT. Telekomunikasi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran ChatAja Messenger di Media Sosial menggunakan konsep pemikiran Machfoedz pada Komunikasi Pemasaran Modern yaitu Strategi Komunikasi Pemasaran yang Efektif. Dalam Strategi Pesan, Isi Komunikasi ChatAja memiliki 5 kategori yaitu product how to, review and testimonial, materi yang memancing obrolan dengan audience, jokes, dan hari besar namun dikondisikan lagi sesuai situasi. Bentuk kreatif pesan ChatAja mengkombinasikan antara daya tarik pesan informasional dan emosional. Dalam Strategi Media, Pemilihan Media ChatAja menggunakan Instagram, Facebook, Youtube, LinkedIn, Twitter dan TikTok yang digunakan sesuai dengan jenis pesan dan dari awal sudah menetapkan media tersebut untuk mengenalkan produk kepada target audience. Celah Konsumen di masing-masing media sosial memiliki perbedaan golden time, namun rata-rata berada di waktu jam 3 sore - 7 malam.