CV. Marassabessy adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang
produksi sepatu kulit.Salah satu produk yang dihasilkan yaitu sepatu jenis Epsilon.
Dalam melakukan produksi sepatu, mulai dari proses persiapan bahan baku
sampai proses packaging, masih terdapat produk defect yang dihasilkan. Jenis
defect yang teridentifikasi selama proses produksi adalah kulit rusak, jahitan tidak
rapi, dan logo berbayang. Dari data produksi tahun 2019 terdapat produk dengan
rata-rata defect sebesar 5% dengan nilai sigma sebesar 3,860 dan DPMO sebesar
9331,267. Adanya produk defect disebabkan oleh CTQ yang tidak terpenuhi.
Fokus penelitian ini adalah melakukan perbaikan pada proses yang paling banyak
bermasalah atau dapat dikatakan proses yang paling banyak tidak memenuhi CTQ
proses yaitu prose upper. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan
pendekatan DMAI. Pada tahap define dilakukan identifikasi masalah dengan
mengidentifikasi tahapan proses dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi di
setiap proses. Tahap selanjutnya measure, dilakukan pengukuran stabilitas dan
kapabilitas proses. Pada tahap analyze berisi analisis akar permasalah
menggunakan fishbone diagram, 5 Whys analysis dan FMEA. Setelah ditentukan
prioritas permasalahan yang akan diperbaiki, kemudian dilakukan tahap improve
untuk merancang usulan perbaikan yaitu membuat poka yoke pada tahapan proses
mencetak logo dan visual display pada tahapan proses menjahit pola.