Desa Alamendah adalah desa di kecamatan Rancabali, Bandung, Jawa Barat,
Indonesia. Salah satu desa agronomi termaju dan terdapat di kecamatan Rancabali
dengan mayoritas matapencaharian penduduknya petani dan pedagang. Desa
Alamendah ditetapkan sebagai desa wisata dengan keputusan Bupati Bandung
Nomor 556.42/kep.71- DISBUDPAR/2011 Tertanggal 2 Februari 2011. Dengan
ditetapkannya sebagai desa wisata, Desa Alamendah telah resmi menjadi desa
wisata. Desa Wisata Alamendah merupakan sebuah program yang bertujuan untuk
memberdayakan ekonomi desa tersebut dengan mengubahnya menjadi sebuah
lokasi wisata. Salah satu cara untuk memberdayakan dan mengembangkan sektor
pariwisata pada desa wisata Alamendah Rancabali adalah dengan melakukan
penjualan tiket secara online atau biasa disebut dengan E-ticket (tiket elektronik).
E-ticket banyak digunakan di acara-acara besar karena akses dan untuk
mendapatkannya mudah karena pengunjung atau pembeli tidak datang langsung
ke lokasi pembelian tiket, cukup hanya memesan lewat media internet dan
membayar sesuai kesepakatan harga e-ticket tersebut dan menghasilkan produk
yang efektif dan efisien. Saat ini e-ticket telah menggantikan tiket konvensional
di banyak bidang, dan salah satu contohnya adalah pada dunia pariwisata. Dengan
adanya e-ticket, pembeli atau user akan lebih mudah untuk melakukan pencetakan
tiket dan lebih mudah saat melakukan pembelian. Selain itu, dengan
berkembangnya Teknologi Informasi, maka untuk memberdayakan desa wisata
Alamendah memerlukan metode yang berbda dan mengikuti perkembangan dari
Teknologi Informasi itu sendiri. Banyak orang yang memiliki perangkat
elektronik portable, seperti smartphone dan tablet yang mampu mengirimkan
berbagai macam informasi. Pengguna smartphone di Indonesia semakin
meningkat setiap tahun. Pada tahun 2017 tercatat 103 juta pengguna smartphone
di Indonesia. Para pengguna smartphone di Indonesia sangat beragam mulai dari
kalangan menengah sampai ke atas, dari yang muda sampai yang tua. Oleh karena
itu, selain mengikuti trend dan perkembangan zaman, pemasaran dan
pengembangan suatu tempat pariwisata juga dapat dilakukan dengan
menggunakan sistem perangkat lunak dan mobile application agar dapat lebih
ii
memperluas jangkauan pemasaran dan dapat dengan mudah diakses oleh
masyarakat. Pengembangan sistem perangkat lunak dan mobile application dapat
dilakukan dengan beberapa metode dan menggunakan beberapa tools seperti
Android Studio, Unreal Engine, Unity, Adobe Phone Gab, Flutter, Manifoldjs,
dan masih banyak lagi. Android studio adalah salah satu dari banyak sistem
perangkat lunak yang berfungsi untuk pengembangan mobile application
terutama pada Android. Selain tools yang sudah cukup banyak untuk
pengembangan mobile application, ada beberapa metodologi untuk melakukan
pengembangan sistem perangkat lunak dan mobile application. Metode yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah Extreme Programming dari Agile, karena
karakteristik yang cocok dengan penelitian ini yang memiliki jumlah tim yang
sedikit. Metode ini juga bersifat fleksibel terhadap perubahan – perubahan yang
akan datang dikarenakan aplikasi yang akan dibuat menyesuaikan keinginan dan
kebutuhan customer yang akan menggunakan aplikasi ini. Oleh karena itu peneliti
memilih untuk menggunakan metode Extreme Programming dalam
mengembangkan mobile application untuk Desa Wisata Alamendah Rancabali
karena mendukung pengembangan aplikasi yang kompleks dan dikembangkan
oleh tim yang memiliki sedikit anggota. Dari hasil penelitian ini dengan
menerapkan metode pengembangan Extreme Programming, peneliti berhasil
mengembangkan aplikasi mobile penjualan tiket wisata Desa Alamendah
Rancabali. Hasil implementasi aplikasi pada perangkat Android dapat dilihat pada
Lampiran. Hasil tersebut diharapkan dapat berguna untuk studi literatur penelitian
berikutnya dan agar dapat meningkatkan kinerja dan fungsionalitas dari aplikasi
mobile yang telah berhasil peneliti kembangkan.