Museum adalah sebuah institusi permanen yang bersifat langsung untuk menampilkan koleksi museum, meneliti, mempelajari dan mengingat kembali sejarah dan memamerkan benda koleksi sejarah. Serta sebagai media pembelajaran, pengetahuan, dan kesenangan bagi para masyarakat yang berkunjung. Projek perancangan ini lebih memfokuskan pada Museum Sejarah, yaitu Museum Balaputara Dewa salah satu museum sejarah yang berada di kota Palembang dengan luas lahan sekitar 23.565 m2 dan memiliki benda koleksi yang sangat beragam dengan jumlah koleksi mencapai 3.882 item koleksi peninggalan sejarah mulai dari masa pra Sriwijaya, masa Sriwijaya, masa kesultanan Palembang, masa kolonialisme Belanda, masa pendudukan Jepang, hingga masa revolusi fisik kemerdekaan. Faktanya melalui hasil survey serta kuesioner museum sejarah yang seharusnya bisa berfungsi sebagai tempat edukasi mengenai koleksi benda peninggalan zaman pra-sejarah menjadi kurang teredukasi karena berdasarkan panduan yang telah di keluarkan atau di tampilkan oleh pihak museum bahwa storyline pada ruang pameran kurang diperhatikan antar kesinambungan materi dengan tata ruang pamernya serta penempatan koleksinya, pengelolaan benda koleksi, serta kondisi eksisting museum sudah tidak terawat. Dari fenomena dan permasalahan yang telah ditemukan maka proyek Museum Balaputra Dewa menggunakan metode berupa pendekatan History Line Museum yang diterapkan pada desain interior untuk menunjang kemudahan, kenyamanan, dan memberikan pengalaman ruang melalui storyline pada setiap ruang pamer museum. Penerapan desain ini juga diharapkan mampu memberikan dampak memberikan dampak edukasi yang mendukung untuk menyampaikan informasi dan pesan di setiap benda koleksi yang ditampilkan pada ruang pamer museum.