Electronic word of mouth merupakan setiap pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh calon pelanggan, mantan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang tersedia di internet. eWOM telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya jumlah kontributor serta maraknya platform mobile untuk aplikasi pada sosial media. Dalam Online travel agent saat ini diketahui bahwa para wisatawan lebih memilih untuk memperoleh informasi dari situs web ulasan online daripada situs web hotel untuk memutuskan pilihan hotel mereka oleh karena itu eWOM secara signifikan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Penelitian ini berkontribusi pada IAM dan model yang diperluas akan diuji dalam penelitian eWOM pada lima online travel agent (Traveloka, Tiket.com, Agoda, Pegipegi, Airbnb). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas argumen, kredibilitas sumber, kuantitas informasi, dan pemahaman kata emosional terhadap kegunaan yang dirasakan dari eWOM, untuk menganalisis pengaruh kegunaan yang dirasakan pada adopsi informasi dan untuk menyelidiki pengaruh adopsi informasi pada niat beli konsumen generasi muda.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data CB-SEM menggunakan program AMOS24 dengan sampel minimal sebesar 385 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas argumen, kredibilitas sumber, kuantitas informasi dan pemahaman kata emosional berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan eWOM. Kegunaan yang dirasakan berpengaruh positif pada adopsi informasi eWOM, yang pada gilirannya dapat memprediksi niat beli konsumen generasi muda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diimplementasikan sebagai berikut. Pertama, pihak online travel agent perlu memperhatikan kualitas argumen pada informasi yang disampaikan karena dapat meningkatkan kegunaan yang dirasakan dengan menyematkan ulasan yang bersifat terkini, akurat dan relevan. Selain itu perusahaan online travel agent perlu memberikan fitur untuk berbagi video ataupun foto sehingga dapat mencerminkan bahwa ulasan yang diberikan sesuai dengan pengelaman yang nyata. Kedua, pada kredibilitas sumber, perusahaan online travel agent harus mampu membuat calon konsumen percaya bahwa sumber yang memberikan informasi mengenai pengalaman mereka yaitu orang yang benar-benar menggunakan produk dan jasa tersebut. Ketiga, kuantitas informasi bagi konsumen muda merupakan hal yang penting karena bagi mereka semakin banyak ulasan baik pada sebuah produk atau jasa menunjukan banyak peminat terhadap produk tersebut. Keempat, ulasan positif akan cenderung membuat konsumen muda tertarik untuk melakukan pembelian sehingga pihak online travel agent perlu melakukan pemantauan terhadap ulasan yang diberikan pengguna. Jika ulasan yang diberikan tidak benar, maka pihak online travel agent perlu memberikan kejelasan dan mempertahankan kualitas yang baik. Jika ulasan negatif berhubungan dengan pihak ketiga maka online travel agent dapat menyediakan fitur agar mereka dapat mengkonfirmasi informasi yang ada.
Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan distribusi sampel yang lebih merata karena pembelian tentu dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, pendapatan dan beberapa hal lainnya sehingga variabel tersebut dapat dijadikan diperhitungkan dalam penelitian lainnya. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan model IAM yang telah digunakan dalam penelitian ini.
Kata Kunci : eWOM, online travel agent , konsumen generasi muda, IAM, kualitas argumen, kredibilitas sumber, kuantitas informasi, pemahaman kata emosional, niat beli