Dalam perkembangan dunia industri saat ini, alat pendingin merupakan salah satu alat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di kota Jakarta. Tanpa adanya alat pendingin banyak sekali hal-hal yang tidak dapat dilakukan, salah satunya menyimpan bahan makanan dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun, di sisi lain gas buangan dari alat pendingin membuat temperatur bumi semakin meningkat. Pasalnya, penggunaan refrigeran sintetik berbahan chlorocarbons dapat menipiskan lapisan ozon bumi. Ketika fluorokarbon (CFC) dilepaskan ke atmosfer, mereka berubah menjadi karbon dioksida, meningkatkan kepadatan gas rumah kaca di atmosfer. CFC juga menipiskan lapisan ozon bumi. Sehingga sinar ultraviolet matahari masuk ke bumi secara langsung dan meningkatkan suhu bumi. (Molina & Rowland,1974). Melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemerintah Indonesia sudah melaksanakan program untuk mengurangi penggunaan Bahan perusak ozon (BPO) yang bernama Protokol Montreal, program ini memberikan solusi berupa bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan yaitu Hydrofluorocarbon (HFC). Namun, karena kurangnya kesadaran masyarakat dan kesiapan industri membuat program ini berjalan sangat lamban. Tujuan dari penelitian ini adalah terancangnya sebuah kampanye edukasi, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di kota Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu analisis deskriptif dalam merancang media kampanye penggunaan BPO pada alat pendingin di kota Jakarta. Dalam pengumpulan data dan analisis data dilakukan melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi dan wawancara, AISAS, AOI. Diharapkan perancangan kampanye ini bisa mengedukasi masyarakat di kota Jakarta, sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam melindungi lapisan ozon.
Kata kunci: Bahaya CFC dan HCFC, HFC, kampanye sosial, lapisan ozon.