Akibat disrupsi teknologi terkini, seperti startup, terjadinya akselerasi pandemi COVID-19 serta perubahan perilaku pemangku kepentingan sudah memaksa banyak organisasi untuk dapat bertransformasi digital (TD). Akan tetapi, fakta membuktikan bahwa banyaknya kegagalan dalam investasi terkait karena kurangnya praktik tata kelola yang baik. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan peranan yang signifikan tata kelola TI (TKTI) guna meningkatkan kinerja organisasi. Namun, tidak banyak studi yang dapat menunjukkan pengaruh dari mekanisme TKTI struktur, proses serta relasional terhadap kesuksesan berjalannya TD. Riset saat ini menemukan adanya dampak dari penerapan TKTI hibrid terhadap TD, tetapi belum menunjukkan adanya hubungan terhadap kinerja. Oleh sebab itu, peneliti mengajukan hipotesis adanya pengaruh mekanisme TKTI agile/adaptive serta tradisional terhadap TD dan kinerja organisasi. Metode survei yang digunakan dengan menyebarluaskan kuesioner terhadap 73 responden pada tiga lini pertahanan, yang dimulai dari manajemen senior sampai dengan pengelola TI (arsitek, perencana, operasional, pengembang, layanan, penjaminan mutu, keamanan) dan bisnis (SDM dan perencanaan), juga auditor internal dan pengelola risiko. Analisis pada penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling yang dibantu dengan tools SmartPLS. Bank B merupakan objek penelitian yang dipilih karena industri bank di era digital sangat terdampak dengan maraknya fintech. Hasil penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa adanya korelasi positif signifikan dari mekanisme TKTI agile/adaptive maupun tradisional terhadap TD dan adanya korelasi positif signifikan dari TD terhadap kinerja organisasi. Penelitian ini berkontribusi bagi peneliti guna mendalami detail mengenai mekanisme TKTI terhadap kesuksesan TD dan kinerja organisasi selanjutnya maupun praktisi untuk mengimplementasikannya di industri terkait.
Kata kunci—tata kelola TI, transformasi digital, kinerja, structural equation modeling, bank