Meningkatnya pengamen jalanan yang terdapat di kota Bandung, seharusnya hal ini menjadi hiburan bagi para warga kota Bandung yang kerap melintas di beberapa lampu merah jalanan kota Bandung. Namun, stigma masyarakat terhadap profesi ini memandang bahwa pengamen jalanan dekat dengan pelaku kriminal dan kerap membuat kekacauan. Hal tersebut terjadi karena sebagian masyarakat berasumsi bahwa semua pengamen jalanan tidak berpendidikan. Padahal pengamen jalanan tersebut bisa menjadi lebih berpotensi dan berkembang jika stigma tentang mereka dihilangkan. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian ini sebagai data untuk pembuatan karya yang disampaikan dalam film pendek dengan menunjukkan kehidupan pengamen jalanan dengan visual penataan artistik yang menarik dan mudah dipahami audiens serta diharapkan dapat memberikan perspektif baru bagi masyarakat serta menghilangkan stigma yang melekat di masyarakat mengenai pengamen jalanan. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi lapangan, mengamati sebaran pengamen jalanan di kota bandung, wawancara kepada beberapa kelompok pengamen jalanan kota Bandung, dan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat Bandung sebagai responden data khalayak sasar. Data yang berhasil dikumpul dianalisis dengan metode kualitatif dan pendekatan realisme. Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat membuat karya film pendek menjadi lebih riil dan ringan sehingga dapat diterima audiens dan mampu menghilangkan stigma terhadap pengamen jalanan di Kota Bandung.
Keyword : Pengamen Jalanan,Bandung, Stigma, Film Pendek, Penataan, Realisme