Terjadinya disrupsi teknologi emerging, perubahan perilaku stakeholder menuju digital, ditambah dengan terjadinya pandemi Covid-19 telah memaksa berbagai organisasi incumbent untuk bertransformasi digital (DT). Masih banyak investasi terkait DT yang gagal mencapai ekspektasi yang diharapkan karena diduga kurang baiknya penerapan tata kelola. Penelitian sebelumnya banyak menelaah peranan signifikan teknologi informasi (TI) terhadap kinerja organisasi. Namun, diduga praktik TKTI tradisional belum tentu efektif di era digital. Baru sedikit yang meneliti pengaruh tata kelola TI (TKTI) terhadap DT, dan belum ada yang meneliti pengaruh DT terhadap kinerja organisasi (KO). Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk melakukan validasi pengaruh mekanisme TKTI hibrida (tradisional dan agile/adaptif) terhadap DT, serta pengaruh DT terhadap KO beserta pencapaian kinerjanya melalui perspektif balanced scorecard (BSC). Metoda penelitian yang digunakan adalah survei dengan penyebaran kuesioner online berskala Likert kepada 11 peranan terkait DT di Asuransi B dan berhasil mendapatkan 50 responden yang relevan. Data hasil pengisian kuesioner dianalisis dengan bantuan tools SmartPLS 3.0. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan model formative, berupa pengujian inner model dan outer model. Hasil pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme TKTI tradisional dan juga agile/adaptif keduanya berpengaruh positif secara signifikan terhadap DT. Kemudian DT juga terbukti berpengaruh positif secara signifikan terhadap OP. Penelitian ini berkontribusi terhadap knowledge base untuk penelitian lebih lanjut pada topik terkait, serta dapat menjadi referensi implementasi untuk mengawal kesuksesan DT bagi praktisi, khususnya pada konteks industri asuransi.