Kesadaran pendidikan adalah keadaan seseorang menyadari nilai upaya dari pendidikan. Kesadaran pendidikan timbul dari semua pihak yang mendorong kesadaran seperti pemerintah, kesadaran masyarakat kemakmuran, orang tua dan spiritual. Masyarakat yang memiliki ekonomi lemah memiliki kesadaran pendidikan yang rendah mereka lebih memikirkan kebutuhan hidup dibandingkan dengan keperluan pendidikan. Program Beasiswa anak asuh adalah program Yayasan Berkah Sauyunan yang bertujuan memberikan kesadaran pendidikan bagi masyarakat ekonomi rendah (duafa). Pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan memahami bagaimana pendekatan komunikasi persuasif yang dilakukan pihak yayasan untuk mensosialisasikan kesadaran pendidikan bagi anak -anak dan keluarga dhuafa, dan untuk memahami apakah adanya hambatan komunikasi persuasif selama melakukan sosialisasi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus dan menggunakan konsep oleh Yukl yakni IBQ (Influence Behavior Quesitionaire) yang pada penelitian menemukan terdapat tujuh teknik pendekatan yang terdiri dari rational persuasion, consultation tactics, ingration tactics, personal appeals tactics, exchage tactics, coalition tactics dan legitimizing tactics. Pada hambatan peneliti menggunakan konsep Hick dan Gullet dan menemukan hambatan dogmatisme (faktor perilaku) dan juga mendapatkan hambatan dari luar lembaga yayasan.
Kata Kunci: Kesadaran Pendidikan, Komunikasi Persuasif, Masyarakat, Mensosialisasikan