Film merupakan media hiburan yang diciptakan oleh manusia sebagai sebuah karya seni yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan. Film menyajikan sebuah cerita dan peristiwa yang didalamnya terkandung informasi yang bersifat edukatif dan persuasif. Film Gara Gara Warisan yang disutradarai oleh Muhadkly Acho mengangkat tema konflik keluarga. Pemaknaan khalayak dalam scene film ini menjadi latar belakang penelitian ini untuk melihat resepsi posisi penonton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi khalayak dalam memaknai konflik keluarga pada Film Gara Gara Warisan dengan menggunakan analisis teori resepsi Stuart Hall. Dalam analisis resepsi melihat bahwa khalayak dapat aktif dalam memproduksi dan memaknai suatu informasi dari media. Informan pada penelitian ini merupakan generasi Z dengan rentang usia 20-22 tahun dari latar belakang yang berbeda dan telah menonton Film Gara Gara Warisan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan makna yang dihasilkan oleh setiap informan dalam memaknai konflik keluarga dari 8 scene unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 informan dikategorikan dalam The Dominant Hegemonic Position, 2 informan pada The Negotiated Position dan 7 informan pada The Opposite Position. Perbedaan posisi pada informan dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang pendidikan, umur, pemahaman dan pengalaman informan.