Sensecurrency merupakan salah satu bisnis yang bergerak dibidang clothing yang sudah berdiri sejak tahun 2016. Bisnis ini merupakan sebuah bisnis yang dikelola oleh mahasiswa departemen Generasi Bisnis di Badan Pengurus Himpunan Teknik Industri (HMTI) Universitas Telkom Bandung. Perancangan evaluasi model bisnis ini dilakukan karena adanya permasalahan yang dialami oleh Sensecurrency yaitu belum tercapainya target penjualan yang diharapkan. Oleh karena itu evaluasi model bisnis ini dilakukan dengan menggunakan metode Business Model Canvas.
Tahapan pertama dalam merancang evaluasi Business Model Canvas ini adalah dengan melakukan wawancara kepada pemilik bisnis Sensecurrency untuk mengetahui model bisnis eksisting. Kemudian dilakukan identfikasi Customer Profile. Tahap selanjutnya yaitu melakukan identifikasi lingkungan bisnis. Kemudian melakukan analisis SWOT dan matriks TOWS untuk mendapatkan strategi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu melakukan pencocokan antara value proposition dengan customer profile. Tahapan terakhir yaitu membuat rancangan model bisnis usulan untuk bisnis Sensecurrency.
Dari hasil perancangan didapatkan beberapa strategi usulan yaitu: membuat ciri khas produk, menambah segmen pasar wanita berhijab pada blok customer segments. Membuat penawaran promo, menambah variasi model baju lengan panjang, memperbaiki kualitas baju, dan membuat desain yang mengikuti trend pada blok value proposition. Membuat konten pemasaran yang interaktif dan bundle produk untuk blok customer relationship. Menambah platform pemasaran Tiktok dan menggunakan jasa endorse pada blok channel. Menambahkan opsi pembayaran pada blok revenue streams. Menambah biaya untuk melakukan pemasaran pada blok cost structures. Memanfaatkan pegawai dengan membagi jobdesk yang terstruktur pada blok key resources. Melakukan pemesanan sample produk pada blok key activities. Serta mencari vendor tetap untuk produksi baju pada blok key partner.