PENGEMBANGAN PRODUK ALAT BANTU JALAN LANSIA (WALKER) MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BATIPUH II KABUPATEN TANAH DATAR

FACHRI FAATHIR

Informasi Dasar

406 kali
23.04.3594
658.575 2
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, definisi lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami penuaan penduduk dimana umur median penduduk di suatu wilayah mengalami peningkatan. Dengan adanya fenomena penurunan kematian dan penuaan penduduk, struktur penduduk di Indonesia mulai bergeser dari yang awalnya didominasi oleh penduduk umur muda, menjadi penduduk lanjut usia. Seiring dengan bertambahnya umur seseorang, penduduk pada kalangan lansia juga mengalami penurunan pada fungsi psikososial dan fisiologis sehingga rentan terhadap masalah kesehatan. Penurunan pada fungsi psikososial dan fisiologis yang terjadi pada lansia, dapat berpengaruh pada lansia dalam beraktivitas, baik aktivitas yang ringan maupun berat. Walker dapat membantu lansia yang mengalami penurunan fungsi fisiologis seperti keterbatasan mobilitas dan kekuatan otot. Meskipun alat bantu jalan (walker) merupakan solusi yang tepat untuk membantu lansia dalam beraktivitas, tetapi masih terdapat kendala dalam pemakaiannya. Seperti berat dan ukuran walker, ketidakstabilan walker, dan kesulitan dalam menggunakan walker. Kemudian salah satu kendala pada lansia dalam menggunakan alat bantu jalan adalah karena adanya rasa kekhawatiran lansia terhadap penggunaan alat tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Modo dan Wati pada jurnal yang berjudul “Penggunaan Alat Bantu Jalan Sebagai Faktor Resiko Perasaan Takut Jatuh Pada Lansia Di Kota Depok”. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan terhadap lansia di Kota Depok tersebut, penulis juga mengaitkan kondisi lansia yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Batipuh II Kabupaten Tanah Datar dengan melakukan wawancara awal terhadap lansia dalam penggunaan alat bantu jalan (walker). Penulis melakukan wawancara awal terhadap lansia dalam penggunaan alat bantu jalan (walker), terutama untuk mendapat gambaran mengenai perasaan takut jatuh terhadap penggunaan alat bantu jalan (walker). Sesuai dengan hasil kegiatan wawancara awal yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa masih banyak lansia yang merasakan takut jatuh saat menggunakan alat bantu jalan tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mengangkat isu terkait untuk memperbaiki rancangan dari alat bantu jalan bagi lansia sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pengguna serta membantu untuk mengurangi rasa khawatir bagi lansia yang menggunakannya.

Untuk mengembangkan rancangan dari alat bantu jalan lasia (walker) diperlukan metode yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Metode yang tepat untuk mengembangkan alat bantu jalan lansia (walker) tersebut adalahdengan metode Quality Function Deployment (QFD) dimana metode ini berfokus pada kebutuhan dan keinginan dari pengguna. Pengumpulan data melalui hasil observasi, wawancara, dan melakukan penyebaran kuesioner dilakukan sebelum menggunakan metode QFD. Selain itu juga diperlukan studi literatur dan studi lapangan untuk mendapatkan informasi yang mendukung dalam penelitian ini.

Produk usulan yang dirancang berupa desain alat bantu jalan lansia (walker). Dengan spesifikasi akhir dari walker tersebut adalah memiliki dimensi panjang produk 44-54 cm, lebar produk 43 cm, dan tinggi produk 78-96 cm. Alat bantu jalan lansia (walker) ini memiliki beberapa fitur tambahan berupa fitur menulis dan membaca, fitur penerangan, fitur tempat duduk dan roda yang bisa dilepas pasang, fitur penyimpanan, fitur peredam tekanan menggunakan pegas di bagian bawah walker. Fitur-fitur tersebut didapatkan dari hasil wawancara, observasi, hingga concept generation dan concept selection. Desain dari produk usulan dirancang menggunakan software Autodeks Inventor 2022.

Setelah mendapatkan hasil rancangan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, penelitian mendapatkan feedback atau timbal balik dari hasil wawancara kepada stakeholder berupa pengguna dan petugas kesehatan mengenai hasil rancangan desain alat bantu jalan lansia (walker). Didapatkan beberapa feedback yang positif dan juga beberapa umpan balik yang bertujuan untuk mengembangkan lagi hasil rancangan desain alat bantu jalan lansaia (walker) tersebut.

Kata Kunci: Alat bantu jalan, lansia, walker, Quality Function Deployment.

Subjek

I PRODUCT DESIGN II PRODUCT DEVELOPMENT
DESAIN INDUSTRI, PRODUCT DESIGN,

Katalog

PENGEMBANGAN PRODUK ALAT BANTU JALAN LANSIA (WALKER) MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BATIPUH II KABUPATEN TANAH DATAR
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

FACHRI FAATHIR
Perorangan
Muhammad Iqbal, Agus Kusnayat
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Industri
Bandung
2023

Koleksi

Kompetensi

  • IEI483 - PERANCANGAN PRODUK DAN PROSES SIMULTAN

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini