Anak-anak dengan Down Syndrome menghadapi hambatan dalam komunikasi, interaksi, dan perilaku sosial. Namun, mereka tetap memilikipotensi untuk berkembang seperti anak-anak pada umumnya. Pendampingan dan bimbingan adalah hal yang penting bagi anak-anak Down Syndrome, bahkan lebih dibutuhkan daripada anak-anak normal.Namun, tidak semua orang tua mampu memberikan pendampingan dan bimbingan yang dibutuhkan oleh anak-anak dengan Down Syndrome. Olehkarena itu, beberapa orang tua memilih menitipkan anak-anak mereka di lembaga sosial seperti panti asuhan. Salah satu panti asuhan yang berfokuspada perawatan anak-anak dengan Down Syndrome adalah Panti Tiga Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta. Panti tersebut menyediakan pelayanan dan pemberdayaan bagi anak-anak dengan disabilitas, termasuk anak-anakdengan Down Syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses komunikasi antara pendamping dan anak-anak dengan DownSyndrome di Panti Tiga Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta, sertamengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh para pendamping. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan teknik wawancara mendalam untuk mengumpulkan data dari empat narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi pendamping dalam melakukan pendampingan meliputi asesmen, perkenalan,penarapan aktivitas kehidupan sehari-hari, pelatihan, dan konseling.Hambatan-hambatan komunikasi yang dialami oleh para pendamping meliputi kelelahan dan hambatan fisiologis.