Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung merupakan tempat bagi para pelaku pidana yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja setelah mendapat kepastian hukum dari pengadilan yang kemudian akan dibina sesuai dengan fungsi dibentuknya lapas yaitu, sebagai tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana. LPKA menerapkan konsep desain ramah anak yang berfokus tidak hanya pada kekokohan bangunan namun juga pada estetika. Estetika yang diterapkan diharuskan mampu memberikan ketenangan serta kesejahteraan secara psikologis ke anak agar tidak mengalami stres dan depresi yang menjadikan anak kurang optimal dalam melakukan pembinaan. Pada saat ini beberapa desain fasilitas di LPKA Bandung masih belum optimal terutama dalam memenuhi standar serta kebutuhan pembinaan anak dalam mencapai kesejahteraan sehingga diperlukan perancangan ulang pada area sekolah dan hunian dengan mempertimbangkan aspek psikologi ruang untuk mencapai kesejahteraan anak yang dapat membantu proses pembinaan anak menjadi lebih baik. Maka pendekatan perancangan yang diambil yaitu pendekatan psikologi ruang khususnya psikologi kesejahteraan (well-being). Tema yang diusung pada perancangan ini ialah ‘Positive Vibes’ yang dapat diartikan sebagai energi, perasaan, suasana, dan lingkungan yang positif. Tema diambil dari gabungan antara tujuan perancangan dan solusi permasalahan umum mengenai kondisi gangguan psikologis narapidana yang menghasilkan pendekatan well-being mengenai kesejahteraan dan kesehatan jiwa atau mental positif, dan pendekatan ramah anak yang merupakan suatu program untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sehat, bersih, aman, peduli dan berbudaya yang berfokus pada anak.