Penelitian ini membahas tentang studi kelayakan bisnis pembukaan cabang DW Jawarana Ice Cream Bandung. DW Jawarana Ice Cream merupakan sebuah UMKM yang menjual soft ice cream dengan berbagai macam varian topping. Target pasar dari DW Jawarana Ice Cream adalah para pelajar dan mahasiswa serta segmentasi menengah kebawah. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik terdapat kendala yang dialami DW Jawarana Ice Cream yaitu tidak dapat mengikuti trend dan tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan untuk dine in di lokasi toko yang utama karena area toko yang sempit, tidak tersedianya area parkir untuk pelanggan, dan kurangnya fasilitas seperti meja dan makan yang tersedia. Dengan permasalahan tersebut UMKM ini berencana ingin membuka cabang di Jalan Dipati Ukur No.86, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Lokasi ini dipilih oleh pemilik karena memiliki lahan parkir untuk para calon pelanggan. Pembukaan cabang DW Jawarana Ice Cream dilokasi ini akan mempertimbangkan aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansial. Estimasi permintaan pada tahun 2024 untuk masing-masing produk pada lokasi ini adalah 12.468 pieces DW Special Topping, 13.732 pieces untuk DW Flurry, 11.444 pieces untuk DW Float, dan 12.407 pieces untuk DW Sundae. Setiap produk diestimasikan akan meningkat 0,26% setiap tahunnya berdasarkan dengan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Coblong. Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan pembukaan cabang DW Jawarana Ice Cream pada lokasi ini selama lima tahun, didapatkan nilai NPV sebesar Rp92.654.878,46, nilai IRR sebesar 30%, dan PBP selama 4 tahun. Pembukaan cabang UMKM pada lokasi ini sensitif terhadap penurunan harga jual, kenaikan biaya tenaga kerja, penurunan demand, dan kenaikan biaya bahan baku. Pembukaan usaha menjadi tidak layak apabila terjadi penurunan harga jual sebesar 3%, terjadi kenaikan biaya tenaga kerja sebesar 12%, terjadi penurunan demand sebesar 2%, dan terjadi kenaikan biaya bahan baku sebesar 4%.