Sebuah Perguruan Tinggi dituntut untuk lebih kompetitif dalam menjaga keberlanjutannya, berbagai program dan stakeholder yang kompleks membuat perguruan tinggi sulit untuk menjadi lebih responsif dalam persaingan yang ketat. Pada dasarnya sebuah perguruan tinggi memiliki berbagai macam direktorat dalam mendukung proses berjalannya suatu perguruan tinggi, direktorat tersebut menjadi poin penting dalam penilaian perguruan tinggi dikatakan unggul dengan berbagai macam pelayanan terhadap program yang dijalankan. Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk meningkatkan responsifitas perguruan tinggi yaitu lean program.
Lean Program Management berfokus pada penghapusan pemborosan dalam proses menciptakan value bagi program dan stakeholders, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi terhadap pemborosan pada serangkaian program untuk menghilangkan pemborosan yang telah diidentifikasi. Akan tetapi perlunya dilakukan perbaikan secara berkelanjutan dalam terhadap kinerja, dengan hal ini dapat meningkatkan produktivitas terhadap kinerja pelayanan dan proses maupun aktivitas yang terjadi di suatu perguruan tinggi dengan menggunakan lean six sigma.
Lean six sigma bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, mutu maupun serangkaian kegiatan dengan menghilangkan pemborosan dan mengurangi variasi yang diinginkan. Tentunya lean six sigma memiliki tahapan yang harus dilalui, tahapan tersebut dikenal sebagai DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control). Pastinya setiap tahapan tersebut memiliki berbagai macam instrumen yang digunakan sehingga dilakukan identifikasi permasalahan yang memungkinkan untuk dilakukan perbaikan, kemudian nantinya dilakukan pengukuran terhadap permasalahan tersebut dan dilakukan analisis secara mendalam, dengan hal tersebut maka dapat dilakukan gagasan perbaikan yang dapat dilakukan secara optimal dengan bantuan pengukuran maturity.
Sebuah lean six sigma dengan menggunakan pengukuran maturity yang digunakan untuk memodelkan dampak dari pemborosan antara program dan stakeholders didalamnya, dimana lean six sigma dapat mengeliminasi dari pemborosan dan mengurangi variasi sehingga dapat memberikan improvement bagi sebuah organisasi. Sementara itu, maturity akan mengklasifikasikan waste berdasarkan tingkat urgensinya, hal tersebut nantinya akan membantu menganalisis akar masalah sehingga tindakan penghapusan pemborosan dapat dilakukan secara efektif.
Kata kunci: perguruan tinggi, direktorat, program management, lean six sigma, maturity.