Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kekayaan hutan yang
melimpah. Perkembangan industri kayu yang semakin pesat akan mempengaruhi
limbah kayu yang dihasilkan. Selain itu, perkembangan era digitalisasi, seperti
adanya e-commerce sebagai situs belanja telah mendukung adanya aktivitas
berbelanja secara daring. Salah satu usaha yang memanfaatkan faktor tersebut
adalah Jaklocka. akclocka merupakan usaha yang bergerak di bidang jam tangan
kayu. Saat ini, Jaklocka mengalami permasalahan pada bisnis, khususnya pada
kondisi keuangan yang tidak stabil, kurangnya tepatnya pemasaran, serta sumber
daya manusia yang kurang. Dalam hal ini, Jaklocka perlu melakukan evaluasi
terhadap model bisnisnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi proses
bisnis saat yang ada pada Jaklocka dengan menggunaan Business Model Canvas.
Guna mengetahui keadaan bisnis saat ini pada Jaklocka, maka perlu adanya data
bisnis saat ini melalui wawancara dengan pemilik Jaklocka, data internal
perusahaan, wawancara dengan pelanggan Jaklocka, serta menggunakan studi
literatur. Kemudian, dilakukan analisis SWOT untuk merancang strategi usulan.
Selanjutnya, dilakukan perancangan value proposition canvas. Apabila Apabila
telah selesai, maka diperoleh sebuah hasil rancangan usulan model bisnis untuk
Jaklocka. Dengan demikian, hasil tersebut merupakan sebuah hasil akhir dari
penelitian ini. Perubahan utama yang diusulkan dalam penelitian ini adalah
pengusulan segmen pelanggan baru yaitu penyandang disabilitas dan hobi
berolahraga pada blok customer segment. Pada blok value proposition terdapat
penambahan nilai berupa tahan air, desain inklusif, dan desain ekslusif. Pada blok
channel diusulkan peningkatan pemanfaatan serta membuka media sosial baru
yaitu Tiktok, reseller, toko fisik, dan mengikuti event atau pameran. Adanya
penambahan tersebut, maka akan ada tambahan pada blok revenue stream yaitu
adanya penjualan produk baru dan penjualan offline.
Kata kunci — Jakcloka, Jam Tangan Kayu, Model Bisnis, Business Model
Canvas