KJRI Hong Kong merupakan salah satu perwakilan pemerintah Indonesia di Hong Kong. KJRI memiliki tanggung jawab untuk memberikan bantuan dan juga pelayanan terhadap WNI yang berada di negara setempat. Pekerja Migran Indonesia merupakan salah satu contoh WNI yang berada di luar negeri. Hong Kong merupakan salah satu negara tujuan utama penempatan PMI di luar negeri. Dalam menjalani pekerjaannya tidak menutup kemungkinan PMI di Hong Kong untuk terlibat dalam suatu permasalahan. Penelitian ini mengkaji terkait komunikasi krisis yang dilakukan oleh KJRI Hong Kong terhadap kasus yang dialami oleh PMI di Hong Kong. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigm post-positivisme, menggunakan teknik wawancara mendalam sebagai alat pengumpulan data. Subjek pada penelitian ini adalah KJRI Hong Kong, perwakilan negara Indonesia di Hong Kong, objek pada penelitian ini adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terkait komunikasi krisis yang dilakukan oleh KJRI Hong Kong dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh PMI di Hong Kong. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa komunikasi krisis yang dilakukan oleh KJRI Hong Kong memberikan dampak positif bagi keberlangsungan aktivitas bekerja PMI di Hong Kong terbukti dari lahirnya perasaan aman dan nyaman yang dirasakan oleh PMI di Hong Kong.