Kekerasan seksual di era digitalisasi ini merupakan masalah yang marak terjadi
khususnya pada sebagian besar perempuan dan anak. Hal tersebut terjadi atas pandangan
terhadap perempuan yang kerap dijadikan sebagai objek visual. Tak jarang fenomena yang ada
diangkat dalam berbagai media sebagai perantara dalam menginformasikan sebuah pesan.
Salah satu media yang dapat memperngaruhi khalayak yakni melalui media massa. Salah satu
media dalam komunikasi massa yakni film merupakan sebuah representasi realitas sosial yang
ada dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan representasi makna perlawanan perempuan dalam melawan tindak kekerasan
seksual berbasis digital yang mengeksploitasi tubuh perempuan yang dalam Film Penyalin
Cahaya. Fokus penelitian yaitu mengenai representasi makna perlawanan perempuan melalui
beberapa scene dalam film Penyalin Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
serta data yang terpilih dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika John Fiske. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pada level realitas tergambar dalam aspek pakaian, warna,
ekspresi, gestur, serta dialog. Pada level representasi tergambar dalam aspek pencahayaan,
kamera dan latar yang digunakan dalam film ini. Selanjutnya, pada level ideologi
penggambaran terhadap sebuah perlawanan perempuan yang dapat disimpulkan yaitu dalam
ideologi feminisme.
Kata Kunci: Film, Perlawanan Perempuan, Representasi, Semiotika