CV ABC merupakan perusahaan Third Party Logistic (3PL) yang memiliki gudang transit untuk menunjang pengiriman barang dari Bandung ke Medan dengan tujuan dapat membuat pelanggan puas seperti ketepatan waktu dalam mengirimkan barang. Menurut hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik CV ABC terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penurunan kinerja pendistribusian, seperti tidak bisa selalu mengirim secara rutin dikarenakan armada yang masih kurang, sehingga barang harus tertahan di gudang cukup lama untuk menunggu armada yang sedang mengirim dan masih banyak aktivitas yang masih manual. Supply chain Operation Reference (SCOR) digunakan untuk mengukur performa suatu perusahaan. Pengukuran tersebut akan didapatkan hasil performa yang akan mengarahkan perusahaan dan memberikan keuntungan baik itu perusahaan maupun konsumen. Proses yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada bagian Deliver.Penerapan yang diperlukan untuk mengidentifikasi matrik rantai pasok yang sesuai pada CV ABC menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR). Matrik yang terpilih kemudiaan diverifikasi oleh perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya dan dibuat kuesioner perbandingan, selanjutnya dilakukan pembobotan menggunakan analytic hierarchy process (AHP) dan normalisasi Snorm De Boer sehingga menghasilkan bobot prioritas dan bobot niali kinerja. Usulan perbaikan yg dilakukan pada matrik yang memiliki nilai kinerja rendah menggunakan VSM, PAM dan fishbone diagram untuk mengetahui aktivitas yang memiliki kategori VA, NVA, dan NNVA, lalu dilakukan usulan perbaikan setiap aktivitas untuk mengurangi aktifitas yang termasuk kedalam waste. Usulan perbaikan yang telah dilakukan menghasilkan penurunan total waktu proses dari 207 menit menjadi 119 menit, selain itu terjadinya peningkatan waktu persentase untuk value added dari 31,40% menjadi 35,18% dan penurunan untuk NNVA 48,31% menjadi 48,74 %, dan untuk NVA 20,29% menjadi 16,08%.
Kata Kunci - SCOR, AHP, Waste, Lean Logistik, Lean Tools