Pondok pesantren merupakan tempat belajar mengenai Pendidikan Agama Islam yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, terdapat 27.722 pesantren dengan jumlah santri sebanyak 4.175.531. Fungsi pesantren sebagai pemberdayaan masyarakat khususnya dalam hal ekonomi masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Hal tersebut didukung dengan data dimana masih terdapat 63,27% pesantren yang belum memiliki unit usaha. Pada faktanya sebuah pesantren kesulitan membangun unit usaha, khususnya dalam memenuhi sarana produksi dikarenakan kurangnya dana atau modal. Dari permasalahan yang ada, salah satu solusi yang dapat diberikan adalah dengan mengembangkan aplikasi wakaf. Dalam pengembangan aplikasi ini dibutuhkan adanya perancangan model bisnis. Perancangan model bisnis untuk aplikasi wakaf dalam tugas akhir ini akan dilakukan dengan menggunakan metode lean canvas. Data yang dibutuhkan dalam merancang model bisnis aplikasi wakaf adalah data sekunder yang berasal dari studi literatur. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan proses perancangan model bisnis. Selanjutnya dilakukan verifikasi logika dan identifikasi resiko. Kemudian dilanjutkan dengan perancangan mock-up, yang akan digunakan untuk melakukan proses validasi problem dan solution. Dalam model bisnis yang dirancang, customer segments dari model bisnis ini adalah pesantren di Indonesia yang bertipe kecil dan masyarakat Indonesia yang berminat berwakaf. Problem yang dihadapi dari sisi pesantren adalah sulitnya melakukan perencanaan dan pengelolaan manajemen unit usaha, sulitnya melakukan pengadaan sarana produksi karena kurangnya modal, dan lemahnya mindset dalam membangun kemandirian ekonomi secara konsep maupun spirit. Sedangkan problem yang dihadapi dari sisi masyarakat adalah lemahnya pemahaman tentang wakaf produktif, akses atas informasi kebutuhan pesantren yang terbatas, dan proses wakaf dari masyarakat yang terputus ketika selesai berwakaf. Unique value proposition yang dirancang adalah aplikasi ruangwakaf sebagai satu langkah untuk memperoleh bantuan modal sarana produksi bagi pesantren dan langkah termudah untuk berwakaf bagi masyarakat. Solution yang ditawarkan adalah menggunakan aplikasi yang memiliki fitur untuk wakaf, jual beli, konsultasi, laporan realisasi, dan edukasi. Unfair advantage dari aplikasi ini adalah bekerja sama dengan tim dari Badan Wakaf Indonesia dan entitas dari Universitas. Revenue stream bersumber dari infaq pengguna aplikasi dari wakif dan komisi penjualan produk unit usaha. Cost structure dari aplikasi ruangwakaf adalah biaya pembuatan dan pengembangan aplikasi, biaya teknologi informasi, biaya SIUP, gaji pegawai, biaya promosi, biaya cloud service, biaya maintenance, dan biaya pajak. Key metrics yang dipilih adalah jumlah install aplikasi, jumlah pendaftaran akun, jumlah pengguna aktif, dan tingkat retensi. Channel yang digunakan yaitu media sosial, word of mouth, dan event marketing.