Berdasarkan data Asian Development Bank (2016), setiap tahun lebih dari 32 miliar m3 air yang dikelola hilang akibat kebocoran pada jaringan distribusi. Enam belas miliar m3 lainnya diberikan kepada pelanggan tanpa ditagih karena pencurian, pembacaan meter yang buruk, atau korupsi. Dari latar belakang tersebut, diperlukan sebuah platform yang bisa meminimalisir terjadinya kegagalan sistem pembacaan air dari beberapa faktor non fisik, sehingga menjadi landasan penelitian dalam menciptakan sistem pembacaan air otomatis berbasis website, yakni aplikasi smart dashboard yang mampu mengambil data penggunaan air pelanggan secara historis dan relatif real time. Untuk memastikan keandalan proses pencatatan penggunaan air pelanggan, pengeluaran tagihan pemakaian dan pembayaran tagihan langsung melalui aplikasi, smart dashboard didukung dengan teknologi Automated Meter Reading (AMR) yang terintegrasi dengan meteran air konvensional dalam membaca nilai dari meteran air dan dikirimkan langsung ke server. Dalam pengembangan smart dashboard digunakan bahasa pemrograman javascript, react js library, sebagai alat penerapan smart dashboard dan metode iterative incremental untuk pembagian fitur yang jelas. Menerapkan metode iterative incremental, setiap fase diterapkan dalam dua iterasi menggunakan usability testing untuk menguji fungsionalitas smart dashboard. Hasil dari usability testing terhadap smart dashboard mendapatkan skor SEQ sebesar 6,68 didukung dengan nilai skor SUS sebesar 89,5 dengan representatif nilai grade “B”. Skor tersebut menunjukkan bahwa smart dashboard telah berhasil dalam memberikan user interface dan user experience yang baik seperti tampilan lebih estetik, informasi yang ditampilkan lebih mudah dipahami dan desain yang dirancang, serta mudah digunakan oleh pengguna.
Kata Kunci— air, automated meter reading, usability testing, iterative incremental, Internet of things, javascript, react js, smart dashboard, SUS, SEQ.
Berdasarkan data Asian Development Bank (2016), setiap tahun lebih dari 32 miliar m3 air yang dikelola hilang akibat kebocoran pada jaringan distribusi. Enam belas miliar m3 lainnya diberikan kepada pelanggan tanpa ditagih karena pencurian, pembacaan meter yang buruk, atau korupsi. Dari latar belakang tersebut, diperlukan sebuah platform yang bisa meminimalisir terjadinya kegagalan sistem pembacaan air dari beberapa faktor non fisik, sehingga menjadi landasan penelitian dalam menciptakan sistem pembacaan air otomatis berbasis website, yakni aplikasi smart dashboard yang mampu mengambil data penggunaan air pelanggan secara historis dan relatif real time. Untuk memastikan keandalan proses pencatatan penggunaan air pelanggan, pengeluaran tagihan pemakaian dan pembayaran tagihan langsung melalui aplikasi, smart dashboard didukung dengan teknologi Automated Meter Reading (AMR) yang terintegrasi dengan meteran air konvensional dalam membaca nilai dari meteran air dan dikirimkan langsung ke server. Dalam pengembangan smart dashboard digunakan bahasa pemrograman javascript, react js library, sebagai alat penerapan smart dashboard dan metode iterative incremental untuk pembagian fitur yang jelas. Menerapkan metode iterative incremental, setiap fase diterapkan dalam dua iterasi menggunakan usability testing untuk menguji fungsionalitas smart dashboard. Hasil dari usability testing terhadap smart dashboard mendapatkan skor SEQ sebesar 6,68 didukung dengan nilai skor SUS sebesar 89,5 dengan representatif nilai grade “B”. Skor tersebut menunjukkan bahwa smart dashboard telah berhasil dalam memberikan user interface dan user experience yang baik seperti tampilan lebih estetik, informasi yang ditampilkan lebih mudah dipahami dan desain yang dirancang, serta mudah digunakan oleh pengguna.
Kata Kunci— air, automated meter reading, usability testing, iterative incremental, Internet of things, javascript, react js, smart dashboard, SUS, SEQ.