Self care merupakan suatu bentuk metode yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat stress. Di era teknologi yang semakin berkembang penggabungan antara perangkat mobile dan self care sangatlah tepat. Beberapa aplikasi self care masih memiliki kekurangan yaitu dari aspek kemudahan (ease of use) pengguna masih mengalami kesulitan dalam memahami tampilan antarmuka sehingga berpengaruh dalam kemudahan mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu isi konten dari kegiatan juga belum tersampaikan dengan baik kepada pengguna, karena isi penjelasan dari konten kegiatan self care tersebut masih kurang tersusun dan kurang lengkap. Berdasarkan masalah tersebut, diperlukan perbaikan pada prototipe aplikasi, yang dibangun menggunakan metode User Centered Design. Menggunakan metode User Centered Design, prototipe aplikasi sudah kebutuhan pengguna karena prototipe aplikasi dirancang dengan memperhatikan kebutuhan pengguna, baik dari segi tampilan antarmuka pengguna, konten, maupun kegiatan self care. Kemudian untuk pengujian tingkat usability diuji menggunakan metode SEQ (Single Ease Question) untuk mengukur seberapa sulit tugas yang dikerjakan oleh pengguna. Dan berdasarkan hasil pengujian menggunakan SEQ maka didapatkan bahwa prototipe mendapatkan persentase pengujian sebesar 58% pada skala 6 dan skala rata-rata 6,2 yang mana menunjukkan tingkat kemudahan yang mudah. Skala tersebut berhasil melampaui skala yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni usability mencapai 5,6 atau lebih besar dari 5