PT Gradien merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur di mana perusahaan tersebut memproduksi produk berbahan plastik, salah satunya adalah produk spring guide. Dalam proses produksi ini PT Gradien menerapkan sistem first come first serve dan make to order. Berdasarkan data history pesanan PT Gradien pada bulan Desember, terdapat tiga job yang mengalami keterlambatan dan tidak dapat memenuhi jumlah produksinya sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini disebabkan karena sistem first come first serve yang diterapkan pada proses produksi memiliki kekurangan tidak mempertimbangan makespan dan rata-rata waktu tunggu (average waiting time). Selain itu, metode first come first serve yang tidak memperhatikan due date dari setiap job dapat menyebabkan convoy effect. Keterlambatan job tersebut mengakibatkan adanya penambahan biaya pengiriman yang ditanggung PT Gradien karena harus melakukan pengiriman barang lebih dari satu kali. Oleh karena itu, dilakukan perancangan usulan penjadwalan menggunakan Algoritma Hodgson dengan tujuan untuk meminimasi jumlah pekerjaan yang terlambat (tardy job), sehingga pengiriman pesanan dapat dilakukan dalam satu kali pengiriman.
Langkah awal pada proses penjadwalan menggunakan Algoritma Hodgson adalah dengan mengurutkan job berdasarkan ordering day dan nilai due date terkecil. Job yang memiliki ordering day (waktu kedatangan) dan nilai due date yang sama, maka job diurutkan kembali berdasarkan processing time terkecil. Selanjutnya adalah proses pengalokasian setiap job ke masing-masing mesin dan dihitung nilai lateness untuk setiap job. Pada proses pengalokasian menghasilkan job dengan nilai lateness positif yang berada pada urutan akhir di mesin 1 dan mesin 4. Oleh karena itu, proses pengalokasian job selesai dilakukan dengan satu kali iterasi.
Penjadwalan usulan menggunakan Algoritma Hodgson menghasilkan 2 tardy job dari 13 job order list masing-masing pada mesin 1 dan mesin 4 dengan job yang mengalami tardy adalah job 12 dan 13. Pada kondisi existing penjadwalan perusahaan menghasilkan jumlah tardy job sebanyak 3 job, yaitu job 9, 12, dan 13. Ordering day setiap job yang berbeda menjadi kekurangan Algoritma Hodgson, di mana jumlah tardy job yang dihasilkan tidak berkurang signifikan. Hasil pengurangan jumlah tardy job akan lebih optimal ketika waktu kedatangan semua job sama.
Usulan penjadwalan menggunakan Algoritma Hodgson dapat membantu perusahaan untuk meminimasi jumlah tardy job, sehingga pesanan dapat terpenuhi. Selain itu, berkurangnya jumlah tardy job juga dapat meminimasi pengeluaran ekstra untuk biaya pengiriman produk yang belum terpenuhi dari PT Gradien yang berada di Bandung ke PT Showa Mfg di daerah Cikarang yang berjarak ± 120 km.
Kata kunci: Penjadwalan, First Come First Serve, Make to Order, Tardy Job, Algoritma Hodgson