Perkembangan teknologi smart home menunjukkan pertumbuhan secara substansial. Di Indonesia, adopsi teknologi smart home berkembang pesat namun penggunanya belum tumbuh secara signifikan, mengingat konsep teknologi smarthome masih baru di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesiapan individu dalam mengadopsi teknologi smart home melalui model kesiapan dan penerimaan teknologi (TRAM), dengan melihat pengaruh variabel technology readiness terhadap variabel TAM serta adanya penambahan variabel perceived risk dan price value yang bertujuan untuk melihat pengaruhnya terhadap niat menggunakan teknologi smarthome di Indonesia
Teknik analisis data yang digunakan yaitu SEM PLS, dengan jumlah responden sebanyak 271 orang, adapun pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pertanyaan terdiri dari 34 pertanyaan dengan menggunakan skala 5 likert. Data diolah menggunakan Smart PLS 4 yang bertujuan untuk mengetahui faktor kesiapan dan penerimaan individu yang dapat mempengaruhi adopsi teknologi smarthome di indonesia.
Hasil dari pengolahan data menunjukan bahwa perceived usefulness dipengaruhi oleh optimism, dan perceived ease of use. Sedangkan perceived ease of use dipengaruhi oleh optimism, innovativeness, dan discomfort. selanjutnya perceived risk dipengaruhi oleh insecurity, dan discomfort. Terakhir use intention dipengaruhi oleh perceived usefulness, perceived ease of use, dan price value.
Penelitian ini diharapkan menjadi evaluasi terhadap penyedia layanan teknologi smarthome agar dapat memerhatikan faktor utama yang menjadi daya tarik pengguna dalam mengadopsi teknologi smarthome.
Kata kunci: Teknologi Smart Home, Technology Readiness and Acceptance model, Perceived Risk, Price Value